Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo Dedi Sunardi mengatakan perusahaan terus mendorong peningkatan penjamin kredit KUR untuk UMKM dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Dedi menyampaikan Askrindo mengemban tiga tugas dari pemerintah.
Tiga tugas tersebut meliputi penjaminan kredit terhadap usaha super mikro yang belum bankable, penjaminan terhadap program KUR, dan kredit modal kerja bagi pelaku usaha yang sudah meningkatkan skala usaha dengan penjaminan antara Rp 1 miliar hingga Rp 10 miliar.
“PEN baru jalan sejak Juli lalu dan sampai 16 September 2020 ini kami sudah menyalurkan 20,7 juta penerima KUR, kalau mereka memperkerjakan satu sampai dua orang maka ada 40,5 juta tenaga kerja yang dijamin kredit usahanya oleh Askrindo,” ujar Dedi saat Webinar Askrindo di Jakarta, Kamis (17/9).
Sementara untuk KUR supermikro BRI sampai 14 September, Askrindo telah memberikan penjaminan kepada 8.987 debitur dengan total plafon sebesar Rp 76 miliar yang terdiri atas 7.677 debitur kredit modal kerja dengan plafon kredit sebesar Rp 68 miliar, serta 1.310 debitur kredit investasi dengan plafon sebesar Rp 11,4 miliar. Dedi mengungkapkan pertumbuhan volume penjaminan dan outstanding KUR yang terus meningkat.
“KUR kita dimulai sejak 2007, volume penjaminan hanya Rp 27 miliar, pada 2019 sudah Rp 78,9 triliun, jadi dari 2007 sampai 2019 kita hitung pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 94 persen,” ucap Dedi.
Pun dengan outstanding penjaminan yang tumbuh rata-rata 89 persen per tahun. Dedi menyebut outstanding penjaminan Askrindo pada 2007 hanya sebesar Rp 8,7 triliun dan meningkat menjadi Rp 96,2 triliun pada 2019. Sementara data hingga agustus 2020 tercatat mencapai Rp 109,6 triliun.
“Ini luar biasa, artinya masyarakat sudah menerima kesempatan memperoleh dari perbankan dan perbankan sangat dibantu karena ada kami yang jamin,” kata Dedi.
Dedi berharap Askrindo dapat terus mendukung pertumbuhan UMKM dengan memberikan jaminan bagi usaha sehingga tidak perlu khawatir dengan pengembangan bisnis, pun dengan perbankan yang tidak perlu khawatir dalam menyalurkan kredit.
Sumber Republika, edit koranbumn