Sebagai bagian dari Danantara Indonesia, holding pengelola aset negara, Indonesia Financial Group (IFG) memperkuat komitmennya dalam mendukung ketahanan masyarakat melalui perlindungan finansial berbasis asuransi. Selain menjalankan koordinasi aktif dengan BUMN lain dalam penanganan bencana, IFG juga mendorong peningkatan literasi proteksi sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko nasional.
Melalui sinergi lintas sektor yang digerakkan Danantara, IFG berperan dalam menyediakan solusi perlindungan yang komprehensif, mulai dari kendaraan, properti, jiwa hingga keberlangsungan usaha, sebagai langkah preventif menghadapi dampak cuaca ekstrem dan perubahan iklim.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa Indonesia kini memasuki periode peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan. Dalam tiga bulan terakhir, intensitas hujan menunjukkan tren kenaikan signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi. Fenomena La Niña lemah diperkirakan bertahan hingga Maret 2026, meskipun dampaknya terhadap intensitas hujan dinilai tidak terlalu signifikan pada puncak musim nanti.
Namun demikian, risiko bencana hidrometeorologi tetap tinggi. Berdasarkan data BNPB, terdapat 354 kecamatan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak banjir bandang serta tanah longsor pada akhir November 2025. Dampak bencana mengakibatkan kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas usaha, ribuan warga mengungsi, hingga korban jiwa.
Bencana serupa juga terjadi di Bali pada Agustus 2025, di mana banjir berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat. BPBD Bali mencatat kerusakan 514 bangunan dengan estimasi kerugian mencapai Rp28,9 miliar, termasuk kendaraan yang terendam air, kerusakan rumah tinggal, terhentinya kegiatan ekonomi, dan korban jiwa.
“Rangkaian peristiwa tersebut menjadi alarm bahwa bencana dapat datang kapan saja, dan proteksi asuransi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan,” ujar Denny S. Adji, Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG). “Sebagai bagian dari Danantara Indonesia, kami tidak hanya hadir saat bencana, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan sejak dini.”
Sebagai holding BUMN yang membawahi sektor asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG bersama anggota holding menyediakan produk yang relevan dengan kondisi cuaca ekstrem, yaitu Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Properti, Asuransi jiwa, dan Skema penjaminan UMKM.
“Asuransi tidak hanya menyelamatkan kendaraan, tetapi juga menjaga keberlangsungan hunian, usaha, dan stabilitas ekonomi masyarakat,” lanjut Denny. “Asuransi merupakan pilar finansial yang menyiapkan masyarakat bukan hanya menghadapi bencana, tetapi bangkit lebih cepat setelahnya.”
Ia menegaskan, edukasi mengenai peran asuransi sebagai instrumen finansial harus menjadi bagian dari literasi nasional.
“Asuransi bukan sekadar biaya tambahan, melainkan investasi atas ketenangan, perlindungan keluarga, dan keberlanjutan ekonomi masa depan,” tegasnya.
Dengan meningkatnya frekuensi bencana dan risiko iklim, IFG mengajak masyarakat untuk secara proaktif memperkuat perlindungan diri dan aset. Kesadaran mitigasi risiko melalui asuransi adalah langkah strategis menuju masyarakat yang tangguh, resilien, dan siap menghadapi masa depan.















