Sebagai perusahaan dengan Visi Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia, PT Pusri Palembang yang merupakan anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) senantiasa memastikan terpenuhinya tanggung jawab Pusri yaitu menjaga ketahanan pangan nasional.
Guna memenuhi penugasan tersebut, Pusri berupaya menjaga agar operasional Produksi Pupuk berjalan sesuai target yang ditetapkan pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan setiap tahunnya dan dalam hal ini jaminan ketersediaan gas sebagai bahan baku produksi pupuk harus dalam kondisi aman dan terpenuhi. Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob laksanakan audiensi langsung dengan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto di Kantor SKK Migas, Wisma Mulia Lt.37, Jakarta (16/01).
Audiensi ini dimaksudkan untuk silaturahmi serta menyampaikan terimakasih Pusri kepada Bapak Kepala SKK Migas beserta jajarannya yang telah mengatur suplai Gas tetap lancar. Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob mengungkapkan terkait kebutuhan gas dan Gas Balance Pusri serta menyatakan bahwa ketersediaan gas ini menjadi faktor utama bagi Pusri, dalam melaksanakan produksi pupuk agar dapat terus mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pada audiensi tersebut disampaikan juga bahwa pihak SKK Migas sangat mengutamakan supplai Gas terhadap industri Pupuk.
Terkait dengan proyek pengembangan yang saat ini sedang dilaksanakan Pusri, yaitu pembangunan Pabrik Pusri III-B, kebutuhan gas bumi Pusri sampai dengan Tahun 2026 adalah sebesar 195 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD). Serta setelah revitalisasi Pabrik, kebutuhan gas bumi Pusri sampai dengan Tahun 2035 meningkat menjadi 200 BBTUD.
Beberapa produsen yang memasok gas di Pusri yaitu, Pertamina EP, Medco E&P Grissik LTD, Tropic Energi Pandan, Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Lematang. Dengan volume masing-masing produsen berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Penggunaan Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu, yaitu harga terendah di US$ 5,1 per MMBTU dan harga tertinggi di US$ 6,45 per MMBTU.
“Sebagai perusahaan pupuk pertama di Indonesia, serangkaian upaya guna meningkatkan efisiensi energi juga terus kami laksanakan. Hal ini bertujuan agar industri dapat terus tumbuh dan pemanfaatan gas bumi dapat lebih optimal lagi, sebagai sumber pemenuhan kebutuhan energi nasional di masa depan”, jelas Daconi.
“Melalui pertemuan langsung antara Pusri dengan SKK Migas hari ini diharapkan kerjasama yang selama ini sudah terjalin dapat terus dilakukan, serta mewakili manajemen Pusri tentunya kami mengucapkan terimakasih kepada SKK Migas sebagai regulator untuk ketersediaan Gas. Semoga sinergi ini dapat memberikan dampak positif berkelanjutan dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional serta meningkatkan produktivitas pertanian”, tutup Daconi.
Sumber PUSRI, edit koranbumn