Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada akhir Agustus 2020.
Sejak resmi dioperasikan, seluruh penerbangan domestik dan internasional di Bandara Adisutjipto (JOG) dialihkan ke bandara tersebut.
Berlokasi di Kulon Progo, YIA dirancang dengan arsitektur bergaya modern, namun secara eksterior dan interior tetap menggambarkan budaya Yogyakarta.
Selain kental dengan nuansa Jawa, bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I ini juga menyediakan gerai untuk menampung 300 UKM.
Bandara ini memiliki Terminal Penumpang dengan luas sebesar 219.000 m2. Untuk fasilitas sisi udara, runway bandara ini dapat didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing B-777 dan Airbus A380.
Guna mendukung operasional Bandara Kulon Progo dari sisi layanan navigasi penerbangan, AirNav Indonesia membangun gedung ATC tower, gedung administrasi, dan gedung operasional. Untuk gedung menara air traffic control (ATC) dilengkapi fasilitas seperti tower set, radar monitoring, radio VHF, telepon direct speech dan automatic terminal information service (ATIS).
Dalam aspek keselamatan, desain struktur bandara didesain untuk mitigasi terhadap gempa, tsunami, likuifaksi, dan erupsi abu vulkanik. Bandara ini juga dilengkapi bangunan crisis centre.
Bandara YIA terletak di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, yang berjarak sekitar 42 km dari pusat kota Yogyakarta.
Akses menuju bandara tersebut juga cukup mudah. Sebab, ditunjang oleh transportasi publik atau multimoda yang memadai seperti bus ulak alik DAMRI dan SatelQu dengan beragam titik penjemputan di Bandara Adisutjipto dan Yogyakarta dengan keberangkatan setiap 30 menit.
Selain DAMRI, Bandara YIA juga dapat dijangkau lewat kereta api Bandara YIA, KA Prameks, dan KA Joglosemarkerto dari Stasiun Tugu (YK) melalui Stasiun Wojo (sekitar 10 menit dari bandara).
Sumber Bisnis, edit koranbumn















