Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) siap sambut delegasi G20 yang hadir pada Energy Transitions Working Group tanggal 23-25 Maret 2022.
General Manager Bandara Internasional Yogyakarta, Agus Pandu Purnama menjelaskan, sejalan dengan penyelenggaraan agenda Energy Transitions Working Group dengan topik securing energy, accessibility, smart & clean energy technologies scaling up dan advancing energy financing, YIA turut berpartisipasi dalam mewujudkan Green Airport yang senantiasa memperhatikan aspek pelestarian lingkungan hidup.
Salah satunya adalah pelestarian air dengan pemanfaatan air hujan untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih di YIA.
“Bandara Internasional Yogyakarta memang dirancang dan dibangun dengan memperhatikan aspek pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan pada berbagai aspeknya, mulai dari perangkat utilitas yang ramah lingkungan, penghematan energi, hingga penghematan air. Oleh karena itu, di tahun 2021 YIA meraih Sertifikat ‘Gold’ Greenship dari Green Building Council Indonesia,” imbuh Agus.
Sementara itu dalam proses menyambut delegasi G20, YIA turut menampilkan keramahtamahan Indonesia dan keistimewaan khas Yogyakarta. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung delegasi G20 yang hadir pada Energy Transitions Working Group tanggal 23-25 Maret 2022.
YIA melakukan penyambutan kepada beberapa delegasi yang tiba di bandara dengan tarian Anoman dan Ganongan yang merupakan kolaborasi YIA dengan sanggar tari di Kulon Progo.
Tarian Hanoman, dalam kisah Ramayana memiliki makna sebagai gambaran tokoh penting yang gagah berani, yang gemar menebarkan kebaikan dalam seni wayang kisah Ramayana. Sedangkan Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang energik dalam seni Reog Ponorogo.
Melalui penyambutan ini tersisip harapan agenda pertemuan G20 yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta dapat memberikan kebaikan bagi seluruh masyarakat dunia.
Agus menambahkan, tidak hanya melalui penyambutan kesenian dan budaya, YIA juga telah menyiapkan produk-produk UMKM unggulan yang berada di Kawasan Tugu Malioboro (KTM) dan Galeri Pasar Kotagede. Telah disediakan lebih kurang 15% dari total area Komersial yang ditujukan untuk UMKM.
“Kita bekerjasama dengan Dinas Koperasi & UMKM Provinsi DIY untuk pengelolaan UMKM Pasar Kotagede seluas 1.475 meter persegi yang dapat memfasilitasi 500 UMKM dimana ada 431 UMKM yang berasal dari DIY dan Jawa Tengah. Selain itu, juga bekerjasama dengan Java Connections Art Management dan kita memfasilitasi 200 UMKM di area gedung penghubung” Jelas Agus.
Sumber Kontan, edit koranbumn