Bank- bank BUMN mendominasi realisasi penjaminan kredit modal kerja dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Asdep Bidang Asuransi dan Jasa Lainnya Kementerian BUMN Anindhita Eka Wibisono menyampaikan realisasi program penjaminan PEN hingga 24 Agustus 2020.
Permohonan penjaminan kepada Jamkrindo mencapai Rp1,07 triliun, sedangkan Askrindo sebesar Rp1,22 triliun. Sehingga total permohonan mencapai Rp2,30 triliun.
Dari jumlah itu, realisasi penjaminan mencapai Rp2,08 triliun dengan jumlah debitur yang dijamin sebesar 3.353 debitur. Secara rinci, penjaminan oleh Jamkrindo sebesar Rp881 miliar dengan 1.532 debitur, sedangkan Askrindo sebesar Rp1,2 triliun dengan 1.821 debitur.
Adapun, bank yang berpartisipasi dalam program penjaminan PEN seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank BJB, Bank Jateng, Bank BCA, Bank Nobu, Bank Permata, Bank BRI Agro, Maybank, dan BPD Lainnya.
Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto mengatakan beberapa bank telah melakukan perjanjian kerja sama terkait program penjaminan kredit UMKM yang diluncurkan pada 7 Juli kemarin. Adapun, realisasi penjaminan sebesar Rp2,1 triliun berasal dari 7 bank dan pembiayaan syariah.
Randi Anto menambahkan bank-bank BUMN dinilai jauh lebih siap dalam pemanfataan program penjaminan kredit UMKM dalam rangka PEN. Ini karena Himbara terbiasa bekerja untuk program pemerintah, terutama dalam penyaluran KUR.
Adapun, bank-bank swasta perlu melakukan persiapan dalam pemanfaatan program penjaminan PEN ini. Dia memperkirakan bank-bank swasta mulai aktif dalam pemanfaatan program penjaminan PEN mulai September besok.
“Dari perbankan swasta sudah siap, sehingga September sudah bisa mulai jalan,” imbuhnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn