Bank Indonesia (BI) mengajak importir untuk memanfaatkan fasilitas Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) guna memenuhi kebutuhan dolar AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo berharap importir yang memerlukan dolar tidak harus semua dipenuhi dari pasar spot.
“Masuk saja ke DNDF. Preminya relatif murah, risikonya bisa di cover atau lindung nilai,” tegas Perry dalam paparan online melalui YouTube BI, Selasa (31/3/2020).
Tidak hanya itu, Perry mengaku pihaknya telah berbicara dengan BUMN terkait dengan pemanfaatan DNDF.
“Kami diskusi Kementerian BUMN, untuk kebutuhan valas disediakan melalui DNDF,” ujar Perry.
Hari ini, Selasa (31/3/2020), BI melihat nilai tukar bergerak relatif lebih baik seiring dengan meredanya tekanan global. Kendati, volatilitasnya masih tinggi.
Redanya tekanan global terhadap pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh stimulus yang dikucurkan oleh beberapa negara maju termasuk AS dan Jerman.
Selain itu, Perry menegaskan mekanisme suplai dan permintaan mata uang di pasar berjalan dengan baik. “Eksportir mensuplai pasokan valas dan juga berbagai pelaku,” ungkapnya
Sumber Bisnis, edit koranbumn