Bank Indonesia memproyeksikan transaksi digital pada sektor perbankan akan melesat jauh menembus angka Rp67.000 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang menjelaskan bahwa suburnya transaksi digital perbankan bakal terus tumbuh seiring dengan pesatnya kesadaran untuk memaksimalkan digitalisasi keuangan nasional.
Tak hanya transaksi digital banking, transaksi e-commerce dan uang elektronik juga diramal akan melaju di tengah situasi ketidakpastian ekonomi pada 2023 mendatang.
“Pada tahun 2023 transaksi e-commerce dapat mencapai Rp572 triliun. Lalu uang elektronik sebesar Rp508 triliun dan transaksi perbankan digital lebih dari Rp67.000 triliun rupiah,” jelas Perry dalam agenda virtual ISEI Jakarta pada Jumat (16/12/2022).
Bila terealisasikan, angka tersebut prediksi tersebut bakal melesat mencapai 5 kali lebih besar dibanding dengan publikasi transaksi perbankan digital yang tercatat sebanyak Rp5.184,1 triliun.
Perry melanjutkan, bahwa proyeksi kenaikan total transaksi digital perbankan disokong oleh pesatnya laku pertumbuhan ekonomi digital nasional.
“Yang sangat membanggakan adalah, begitu cepatnya perkembangan digitalisasi ekonomi dan keuangan. Kami perkirakan ini akan terus meningkat,” tambah Perry.
Di samping itu, Perry menjelaskan bahwa stabilitas sistem keuangan juga terjaga dengan kecukupan modal yang tinggi, likuiditas yang berlimpah serta pertumbuhan kredit yang diperkirakan 10 hingga 12 persen pada tahun 2023 dan 2024,”
Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk menjalin sinergi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional di tengah gejolak ketidakpastian global.
“Sekali lagi sinergi, kordinasi, kerjasama itulah yang menjadi kunci selama ini kita terhindar dari krisis, khususnya pandemi dan mari mendukung proses pemulihan ekonomi kita khususnya di jakarta,” pungkas Perry.
Sumber Bisnis, edit koranbumn