Bank Mandiri bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2018 pada 6-9 Februari 2018. Forum (MIF) tahun ini menjadi Forum yang ke delapan kalinya terselenggara bertujuan untuk mempertemukan investor dalam dan luar negeri guna mendorong peningkatan investasi di tanah air.
Chief Economist Bank Mandiri Anton H. Gunawan berharap, forum ini dapat mensinergikan investor dan pemangku kepentingan agar dapat menangkap peluang investasi.
Anton menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkisar 5% sejak tahun 2014-2017 ini masih di bawah target pemerintah sebesar 8% di 2019 dengan target kuantitatif hingga tahun 2019 tercatat pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita menjadi Rp 71,97 juta, inflasi turun menjadi 3,5% dan tingkat pengangguran terbuka di kisaran 4%-5%.
Untuk mencapai pertumbuhan di atas 5%, perlu adanya terobosan di bidang ekonomi. Salah satunya adalah dengan meningkatkan peran sektor manufaktur dalam perekonomian.
Forum yang bertema “Reform and Growth in Political Years” ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai kesempatan dan tantangan yang dihadapi Indonesia di tahun politik ini serta reformasi pajak setelah berakhirnya Amnesti Pajak. Peran sektor swasta sejalan perlu terus ditingkatkan untuk mempertahankan momentum ekonomi khususnya di bidang manufaktur.
Kegiatan ini sendiri akan diisi dengan kunjungan (site visit) pada hari pertama ke berbagai lokasi yang potensial untuk penanaman modal, seperti mengunjungi kantor pusat perusahaan consumer goods, beberapa rumah sakit, dan pasar tradisional dan modern yang telah memanfaatkan digital ekonomi.
Kunjungan ke tempat perawatan kesehatan, akan mengunjungi rumah sakit swasta yang telah berhasil menerapkan program perawatan kesehatan universal dan mendapatkan gambaran umum tentang praktik terbaik program ini, dan akan mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai upaya mengatasi tantangan operasional dan profitabilitas yang dihadapi sektor ini dengan perkembangan baru ini. Kunjungan berikutnya ke salah satu pabrik di Indonesia yang bertanggung jawab untuk memproduksi obat biosimilar, dan mendapatkan wawasan yang lebih baik mengenai prospek, kekuatan dan tantangan produk obat baru ini.
Begitupula kunjungan ke perusahaan yang sudah mengeksplorasi penerapan platform pembayaran mobile di Jabodetabek, bertujuan untuk mendapatkan pemahaman platform pembayaran bergerak yang muncul dapat membantu langkah menuju masyarakat tanpa uang dan menciptakan nilai ekonomi tambahan bagi usaha mikro dan kecil.
Untuk kunjungan ke Bank Mandiri diharapkan lebih memahami sistem dan logistik yang dibutuhkan untuk melakukan pendekatan non tunai, dengan mengunjungi beberapa klien UMKM tertentu.
Agenda kunjungan dan bertemu dengan manajemen PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan memberi kita wawasan lebih dalam tentang strategi perusahaan untuk berkembang di pasar, dapat berbagi tentang prospek jangka panjang dan tantangan industri tembakau serta perkembangan regulasi dan dinamika persaingan membuat rokok menjadi sektor yang menarik untuk dijelajahi.
Di hari kedua, 7 Februari 2018, akan dilakukan diskusi yang akan dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinasi Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Advisory Board Chairman Mandiri Institut M. Chatib Basri tentang situasi ekonomi dan bisnis terkini serta arah kebijakan pemerintah dalam jangka panjang.
Pada hari berikutnya akan diadakan one-on-one meeting yang melibatkan lebih dari 40 perusahaan untuk memperoleh informasi terkait peluang investasi terkini, baik dari regulator maupun dari pelaku usaha yang hadir.
koranbumn01