PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan laba bersih Rp24,5 triliun pada semester I/2025.
Perolehan laba tersebut turun 7,7% (year on year/YoY) dibandingkan capaian laba semester I/2024 senilai Rp26,55 triliun.
Adapun, kinerja laba Bank Mandiri itu lebih rendah dari proyeksi sejumlah analis.
Berdasarkan proyeksi yang dihimpun Bloomberg, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik Bank Mandiri diperkirakan sebesar Rp25,74 triliun pada semester I/2025, turun 3,05% (YoY) dari dari perolehan laba semester I/2025.
Secara kuartalan, laba bersih Bank Mandiri juga diperkirakan mengalami pelemahan 4,92% menjadi Rp12,54 triliun.
Sementara itu, pendapatan Bank Mandiri diproyeksikan mencapai Rp73,98 triliun per semester I/2025. Angka ini lebih tinggi dari realisasi pendapatan per semester I/2024 yang sebesar Rp72,22 triliun, artinya ada kenaikan 2,44%.
Pada penutupan perdagangan Kamis (19/9/2025), saham Bank Mandiri (BMRI) ditutup turun 2% atau 90 poin ke level Rp4.420 per saham. Secara tahun berjalan, saham BMRI telah turun 24,44% (year to date/YtD).
Bank dengan logo pita emas ini terhitung terlambat dalam menyajikan laporan keuangan yang berakhir pada periode 30 Juni 2025. Namun, hal ini berkaitan dengan adanya rencana aksi korporasi, yaitu penerbitan obligasi rupiah.
Perseroan telah mengumumkan rencana melakukan audit atau laporan keuangan yang telah ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik untuk periode Juni 2025.
Kinerja Bank Mandiri Kuartal I/2025
Pada kuartal I/2025 Bank Mandiri membukukan laba konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,87 triliun. Capaian ini naik 3,89% dibandingkan kuartal I/2024 yang sebesar Rp12,7 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dirilis melalui situs resmi Bank Mandiri, Selasa (29/4/2025), pendapatan bunga bersih dan syariah tercatat sebesar Rp39,62 triliun, tumbuh 11,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp35,53 triliun.
Namun, beban bunga syariah juga mengalami kenaikan menjadi Rp14,12 triliun dari sebelumnya Rp11,34 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga dan syariah bersih tercatat sebesar Rp25,5 triliun, naik dari Rp24,18 triliun pada kuartal I/2024.
Bank Mandiri juga mencatat kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp3,63 triliun, meningkat 1,25% dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp3,59 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan 0,12% menjadi Rp1.625,28 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan dengan Rp1.623,21 triliun pada kuartal I/2024.
Kinerja per Juli 2025
Berdasarkan laporan keuangan bulanan per Juli 2025, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp27,53 triliun pada Juli 2025. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai itu menyusut 5,79% (YoY).
Pada Juli 2024 laba Bank Mandiri tercatat senilai Rp29,22 triliun. Bank pelat merah itu membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp43,93 triliun dengan pertumbuhan sebesar 1,83% (YoY) dibanding Juli 2024 Rp43,14 triliun.
Pendapatan bunga bersih itu ditopang oleh pendapatan bunga BMRI yang mencapai Rp70,19 triliun, tumbuh signifikan 11,33% (YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada saat yang sama, beban bunga Bank Mandiri meningkat 31,92% (YoY) menjadi Rp26,26 triliun pada Juli 2025.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















