Bank tengah mendorong kredit payroll untuk mengangkat kredit konsumsi tahun ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya, yang mencatatkan pertumbuhan bisnis kredit payroll dengan mengikuti perubahan perilaku di masyarakat.
“Saat ini jumlah nasabah payroll Bank Mandiri mencapai lebih dari 4 juta nasabah dengan rata-rata volume transaksi Rp 20-30 triliun per bulan,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi As Aturridha
Rudi bilang bahwa hal ini tidak terlepas dari upaya Bank Mandiri untuk konsisten menetapkan target pasar secara agresif, dengan tetap prudent dan secara berkelanjutan melakukan pembaharuan paket produk penawaran yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah saat ini.
“Dari sisi kredit payroll, terdapat kecenderungan tren untuk memanfaatkan kredit ke arah investasi jangka panjang, seperti pembelian rumah yang juga didukung dengan berbagai stimulus pemerintah. Masyarakat juga terlihat lebih berhati-hati untuk melakukan pinjaman yang benar-benar konsumtif seperti kredit tanpa agunan (KTA). Namun, seiring dengan meningkatnya transaksi e-commerce, maka memiliki korelasi yang positif terhadap pertumbuhan bisnis kartu kredit,” urai Rudi.
Selain itu, Rudi menjelaskan dengan kontribusi 38% dari total kredit konsumtif, pertumbuhan kredit payroll mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 2-3% per bulan. “Adapun pertumbuhan tertinggi diperoleh dari produk kartu kredit dengan pertumbuhan di atas 60%,” tambahnya.
Rudi mengharapkan bisnis kredit payroll di Bank Mandiri terus mengalami pertumbuhan positif hingga akhir 2021, dengan menyiapkan strategi program package mulai dari suku bunga yang kompetitif, keringanan biaya, dan keuntungan berupa reward and loyalty program.
“Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki strategi untuk memperluas channel layanan nasabah melalui sarana digital sehingga dapat memberikan kemudahan pengajuan dan pemrosesan fasilitas kredit bagi nasabah segmen payroll,” tutupnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn