PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah mencatatkan kinerja positif hingga paruh pertama 2021. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi, Bank Mandiri optimistis pencapaian kinerja di tahun 2021 dan 2022 akan membaik.
“Sementara itu, di masa pemulihan ini tentunya ada banyak tantangan yang dihadapi oleh industri, antara lain dengan menjaga kualitas aset serta mempercepat penetrasi layanan digital untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Rudi
Guna menjaga momentum tersebut, Rudi menyebut Bank Mandiri telah menerapkan strategi bisnis yang mendukung pertumbuhan dan menangkap peluang dari pertumbuhan tersebut. Bank berlogo pita emas ini akan memfokuskan strategi di tiga area utama.
“Pertama, integrasi bisnis wholesale dan retail secara lebih optimal untuk mendapatkan pertumbuhan dengan kualitas baik,” paparnya.
Kedua, menumbuhkan potensi bisnis di wilayah serta sektor unggulan dengan mengoptimalkan potensi lokal dan sektor unggulan di wilayah Indonesia serta sektor-sektor yang pulih lebih cepat.
Ketiga, akselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses dan modernisasi bisnis serta layanan baik untuk nasabah retail maupun wholesale. Adapun, di tahun 2021 Bank Mandiri memproyeksikan kinerja dapat terjaga seperti kredit (bank only) diperkirakan mampu tumbuh 6% hingga 7% (yoy).
“Dengan tetap menekankan kualitas kredit di level 3,3% hingga 3,5% serta DPK diproyeksi tumbuh sesuai dengan pasar dengan fokus strategi pada pertumbuhan dana murah (CASA) untuk menekan cost of fund (CoF) atau biaya dana,” jelasnya.
Asal tahu saja, Bank Mandiri berhasil membukukan pertumbuhan aset 16,26% yoy dari Rp 1.359,44 triliun menjadi Rp 1.580,52 triliun per Juni 2021. Sedangkan kredit naik 2,43% yoy dari Rp Rp 871,66 triliun menjadi Rp 892,80 triliun pada paruh pertama 2021.
Sumber KOntan, edit koranbumn
.