PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. optimistis mampu mencetak kenaikan volume transaksi daring sebesar 30% sepanjang 2019.
SEVP Consumer and Transaction Bank Mandiri Jasmin menyatakan optimisme itu didasarkan pada tren belanja masyarakat yang sebagian besar dilakukan secara online.
“Tahun lalu transaksi e-commerce tumbuh 400% dari 2017 menjadi Rp24 triliun. Tahun ini karena banyak pesaing, menurut kami angka 30% bisa realistis untuk dicapai,” katanya di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Salah satu strategi yang dilakukan perseroan untuk menggenjot pertumbuhan transaksi yakni lewat kerja sama dengan beberapa platform e-commerce.
Perseroan mulai melirik beberapa platform digital dalam pemasaran produknya. Teranyar, Bank Mandiri menggandeng Shopee, perusahaan e-commerce terdepan di Asia Tenggara dan Taiwan, untuk menghadirkan Official Mandiri e-store.
Lebih lanjut, dia menuturkan pihaknya berharap selain menjadi official store pertama milik Bank di marketplace, Mandiri e-store di platform digital ini juga dapat semakin memperkuat penetrasi uang elektronik di masyarakat.
Toko elektronik Bank Mandiri tersebut merupakan official store yang pertama yang dimiliki oleh bank di marketplace. Saat ini perseroan menawarkan berbagai produk merchandise, yakni e-money dalam berbagai pilihan edisi.
Ke depan secara bertahap, kata Jasmin, kerja sama akan ditingkatkan sehingga konsumen bisa melakukan isi ulang saldo uang elektronik lewat toko tersebut.
Menurutnya, dengan perkembangan Shopee yang cukup pesat sebagai salah satu daring yang paling banyak dikunjungi, dia yakin kerja sama itu akan mempermudah masyarakat untuk membeli dan mengoleksi kartu uang elektronik yang diterbitkan perseroan.
Meskipun diperoleh secara online, Jasmin mengatakan, pihaknya akan menjamin keaslian dan kepastian produk e-money yang dijual. Kartu uang elektronik tersebut dapat langsung dipergunakan untuk berbagai transaksi harian, seperti pembayaran tarif tol, TransJakarta, tarif parkir sampai minimart.
Hingga akhir Desember 2018, Bank Mandiri telah menerbitkan 16,4 juta kartu uang elektronik dengan akseptasi di lebih dari 45.000 merchant dan 60.000 lokasi top up.
Dari jumlah tersebut, frekuensi transaksi Mandiri e-money sepanjang 2018 mencapai 1,1 miliar dengan nominal transaksi Rp13,4 triliun. Frekuensi transaksi terbesar terjadi di sektor transportasi yang mencapai 94%, terutama jalan tol seperti ruas tol Trans Jawa, tol Bali Mandara, ruas tol Medan-Kualanamu serta ruas tol Ujungpandang Seksi 1 dan 2.
Dalam kesempatan yang sama, Director Shopee Indonesia Handhika Jahja menjelaskan Shopee senantiasa berkomitmen untuk mendengarkan masukan dari pengguna dalam berinovasi, termasuk bekerjasama dengan mitra-mitra ternama dalam menambah ragam pilihan produk.
“Kami sangat senang menjadi mitra yang dipercaya oleh Bank Mandiri untuk memperluas jangkauan dalam memberikan kemudahan bagi para pengguna untuk memiliki akses secara langsung dan mudah ke produk-produk e-money Bank Mandiri,” tuturnya.
Shopee, bagian dari Sea Company, pertama kali diperkenalkan di Singapura pada 2015, dan telah memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina.
Platform e-commerce tersebut memiliki beragam pilihan kategori produk yang luas, mulai dari elektronik, perlengkapan rumah, perawatan & kesehatan, bayi & anak, fashion, serta perlengkapan olahraga.
Sumber Bisnis / edit koranbumn