Meski memasuki paruh kedua 2021, perekonomian Indonesia masih mengalami tantangan akibat pandemi Covid-19. Tak terkecuali bagi perbankan dalam memacu bisnis kredit di tengah pengetatan mobilitas.
Kendati demikian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih optimis bisa menyalurkan target kredit yang telah ditetapkan. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha bilang terus memantau kondisi perekonomian dalam negeri secara berkala.
Termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja secara jangka pendek, panjang dan menengah.
“Adapun, berdasarkan RBB 2021-2023, kredit diproyeksikan tumbuh sekitar middle single digit growth di kisaran 6% year on year (yoy). Dengan tetap menekankan kualitas agar menjaga rasio NPL di level yang sama di kisaran 3,1%-3,5%,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Rabu (14/7).
Lanjut ia, ekspansi kredit tersebut dilakukan secara prudent kepada targeted customer dan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat.
Sementara itu, Bank Mandiri juga berupaya menjaga cost of fund agar lebih terkendali salah satunya melalui komposisi dana murah yang di jaga di kisaran 70% dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) diproyeksikan sekitar 6-7% yoy di akhir tahun 2021.
Sumber Kontan, edit koranbumn