PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan peningkatan transaksi digital di tengah pandemi corona. Senior Vice President of Digital Banking Product Group Bank Mandiri Sunarto menyatakan transaksi ritel di luar cabang mencapai 96% dari seluruh transaksi.
“Terdapat 15 juta pengguna, minimal dalam satu minggu sebanyak 70% melakukan log in untuk bertransaksi. Mandiri memproses kurang lebih memproses 5.000 transaksi per menit untuk ritel,” ujar Sunarto dalam video conference, Rabu (15/7).
Ia menambahkan, Bank Mandiri pada masa pandemi juga melayani cash management untuk nasabah korporasi yang diproses secara digital. Ia menyebut dalam satu bulan, Bank Mandiri bisa memproses volume transaksi mencapai Rp 600 triliun.
“View kami di Bank Mandiri, digital itu tak hanya cost saving, itu sudah jelas. Transaksi di ATM pasti investasinya lebih mahal dibandingkan mobile banking. Kalau mobile banking kita gunakan device dan infrastruktur nasabah,” papar Sunarto.
Menurutnya, Bank Mandiri melihat digitalisasi akan mengantarkan Bank Mandiri untuk membidik nasabah yang sebelumnya tak terjangkau. Ia menilai istilah unbankable mulai tidak akan relevan lagi dengan bantuan digital.
Ia menyatakan selain melakukan transaksi, Bank Mandiri melihat nasabah mulai menggunakan layanan digital untuk konsumen layaknya di cabang seperti pembukaan rekening. Oleh sebab itu, Bank Mandiri fokus untuk mendigitalisasi sales on boarding servicing.
“Seluruh fungsi yang ada di cabang dan call center kita, itu kita bisa bawa ke mobile apps. Ini kurang lebih view kami. Sekarang bagaimana mempercepat implementasi digital tersebut,” papar Sunarto.
Sumber Kontan, edit koranbumn