PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyiapkan sejumlah cara untuk menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tahun ini agar bisa tumbuh dobel digit, meski suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sedang dalam tren kenaikan.
SVP Consumer Loans Bank Mandiri Dessy Wahyuni mengatakan bahwa Bank Mandiri telah menyalurkan KPR sepanjang 2022 hingga Rp50,1 triliun, tumbuh 8,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Realisasi penyaluran KPR itu turut menyumbang peningkatan kredit konsumer di Bank Mandiri yang tumbuh 11,6 persen yoy menjadi Rp102,8 triliun pada akhir tahun lalu.
Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran KPR yang lebih besar lagi. “Target dobel digit dibandingkan tahun kemarin,” katanya dalam acara pameran bertajuk Find Your Property (FYP) Fest 2023 yang digelar Bank Mandiri pada Senin (13/2/2023).
Bank Mandiri optimis target bisa tercapai sebab permintaan KPR akan melesat tahun ini. “Masyarakat berpendapatan menengah ke atas terus bertambah. Apalagi developer saat ini agresif,” ujarnya.
KPR Bank Mandiri sendiri menurutnya didominasi oleh segmen menengah dengan rentang harga Rp700 juta hingga Rp1 miliar.
Sementara itu, dalam mewujudkan targetnya Bank Mandiri menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya match making antara pembeli dengan pengembang.
“Kalau dulu mungkin pembelinya dari orang working customer, siapa yang datang, siapa yang butuh. Sekarang kebalik,” ujarnya.
Kemudian, Bank Mandiri menerapkan strategi akusisi nasabah dengan memanfaatkan ekosistem wholesale. “Nasabah korporasi juga mempunyai bisnis properti, mereka mengakuisisi nasabah baru. Ketika mereka dapat nasabah baru kami inline dengan ekosistem bisnisnya,” ungkap Dessy.
Bank Mandiri juga menggelar pameran, terbaru FYP Fest 2023. Ajang pameran ini menawarkan suku bunga pada event ini mulai 3,65 persen fix 3 tahun, serta diskon asuransi jiwa 10 persen kepada nasabah.
Meski begitu, perbankan menghadapi tantangan tren kenaikan suku bunga acuan dari BI dalam menggenjot penyaluran KPR.
BI memang telah menaikan suku bunga acuannya secara beruntun sejak Agustus 2022 lalu. Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) awal tahun ini, BI juga telah memutuskan untuk kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen. “Untuk suku bunga acuan kami ikuti sesuai dengan pasar, tapi tetap kompetitif,” ujarnya.
Berdasarkan laman resminya, sejak 31 Desember 2022 Bank Mandiri menawarkan suku bunga kredit masing-masing untuk kredit korporasi 8,05 persen, kredit ritel 8,30 persen, kredit mikro 11,30 persen, KPR 7,30 persen, dan non-KPR 8,80 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn