PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya memberikan kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi covid-19. Hal ini terlihat dari laju penyaluran kredit konsolidasi meningkat 4,38 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 871,7 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan capaian tersebut secara bank only, laju penyaluran kredit produktif perseroan mencapai 4,23 persen yoy menjadi Rp 585,3 triliun dibandingkan Juni 2019. Adapun terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp 306,4 triliun dan kredit investasi sebesar Rp 279 triliun.
“Kredit konsumsi tumbuh 3,56 persen yoy menjadi Rp 169,5 triliun yang diperlukan untuk mendorong tingkat konsumsi rumah tangga dalam struktur Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (19/8).
Seiring kebijakan efisiensi yang dilakukan Bank Mandiri di tengah masa pandemi, Royke menyebut, pihaknya secara konsisten terus melakukan inovasi di berbagai aspek dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Salah satunya melalui digitalisasi proses pembukaan rekening tabungan dan permohonan kredit.
“Selain mempercepat proses administrasi, hal ini juga memudahkan nasabah karena tidak harus mendatangi kantor cabang,” ucapnya.
Melalui layanan pembukaan rekening tabungan online, Bank Mandiri mampu menerima rata-rata dua ribu rekening per harinya dengan kumulasi selama 2020 sebanyak 125 ribu rekening. Sedangkan melalui aplikasi Mandiri Pintar, pelaku usaha mikro kini dapat memperoleh pinjaman produktif dari Bank Mandiri hanya dalam waktu kurang dari 15 menit.
Strategi digital Bank Mandiri juga direalisasikan melalui penambahan fitur yang bisa dinikmati nasabah ritel pada aplikasi Mandiri Online. Saat ini Mandiri Online memiliki fitur transaksi yang lengkap seperti pemindahbukuan, transfer antar bank, pendaftaran pembayaran secara autodebit, top up e-money di smartphone Android maupun iOS, LinkAja dan uang elektronik lain, serta sudah terkoneksi dengan lebih dari 1.800 rekanan untuk melayani berbagai transaksi pembayaran ke merchant e-commerce, transportasi online, termasuk pembayaran tagihan rutin seperti listrik, air, pajak dan BPJS Kesehatan.
Sampai dengan Juni 2020, aplikasi Mandiri Online memiliki user aktif sebanyak 3,8 juta nasabah, dengan total frekuensi transaksi sebanyak 200 juta transaksi dan nilai transaksi finansial sebesar Rp 459 triliun, meningkat dari periode Juni 2019 sebesar 128 juta transaksi dengan nilai transaksi finansial Rp 320 triliun.
Sumber Republika, edit koranbumn