PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih menunggu finalisasi data kontribusi penyaluran kredit UMKM terhadap portofolio kredit untuk tahun 2018.
Pasalnya, perseroan diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan kredit UMKM setidaknya 20% dari portofolio kredit.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan dalam memenuhi target penyaluran kredit UMKM, perseroan terus melakukan improvisasi dengan membangun core competency dalam pembiayaan modal kerja dan investasi bagi UMKM melalui proses perbaikan-perbaikan proses bisnis penyaluran kredit.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2018 perseroan, kontribusi kredit UMKM kepada portofolio kredit perseroan masih berada di posisi 11,51%.
“Pada 2019, Bank Mandiri berharap dapat menyalurkan kredit ke UMKM sekitar Rp95 triliun–Rp98 triliun. [Kontribusi penyaluran kredit UMKM pada tahun depan] diupayakan di atas 20% [dari portofolio kredit],” paparnya kepada Bisnis, Kamis (3/1/2018).
Pada akhir 2017, perseroan pun tercatat belum memenuhi aturan kontribusi kredit UMKM yang kala itu dipatok 15%. Adapun, pada kuartal IV/2017, perseroan hanya mampu menyalurkan kredit UMKM sebesar 12,47% dari portofoli kredit.
Berdasar catatan Bisnis, perseroan menyatakan akan melanjutkan fokus bisnis penyaluran kredit pada segmen mikro dan segmen konsumer yang memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan kredit perseroan sampai dengan kuartal/III2018 yang meningkat 13,8% secara tahunan.
Dari sisi penyaluran kredit UMKM bersubsidi atau Kredit Usaha akyat (KUR), perseroan diberikan target oleh pemerintah untuk menyalurkan KUR senilai Rp17,5 triliun atau 14,18% dari total kuota KUR 2018.
Hingga Oktober 2018, perseroan baru dapat merealisasikan 87% dari target atau senilai Rp15,2 triliun kepada 225.928 debitur.
Sebelumnya, SVP MicroDevelopment and Agent Banking Bank Mandiri Zedo Faly mengatakan perseroan telah meminta tambahan pada kuartal III/2018 sebesar Rp3 triliun yang membuat kuota KUR perseroan menjadi Rp17,5 triliun.
Adapun, lanjutnya, pada tahun ini perseroan akan mencoba untuk mengajukan kuota senilai Rp21 triliun atau lebih besar 20% dari kuota KUR 2018.
Sumber Bisnis / edit koranbumn.com