PT Pegadaian (persero) makin gencar mengajak masyarakat cerdas dalam mengolah dan mengubah sampah menjadi emas, setelah sukses membuka Bank Sampah di 12 kota di seluruh Indonesia, kini merambah ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Bank Sampah di Banyuwangi merupakan bentuk nyata dari CSR (Corporate Social Responsiblility) Pegadaian Bersih-Bersih, yang terdiri dari tiga program yaitu Pro Planet (bersih-bersih lingkungan), Pro Profit (bersih-bersih administrasi), dan Pro People (bersih-bersih hati).
“Kehadiran program ini sudah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, dimana masyarakat dapat membuat sampah menjadi tabungan emas,” ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Harianto Widodo, di Peresmian Bank Sampah The Gade Clean & Gold, di Desa Sumber Agung, Pesanggaran, Banyuwangi pada (24/1).
Harianto menjelaskan selain memilah sampah menjadi emas, Bank Sampah dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, memberikan inklusi kepada masyarakat, dan memberikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah. Ia menambahkan tujuan dari Bank Sampah ini juga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat, mengurangi dampak sampah lingkungan, dan meningkatkan sumber penghibur.
“Untuk proses sampah menjadi emas, dimulai dari pemilihan sampah yang diambil dari sampah rumah tangga yang berdasarkan jenis sampah seperti organik dan anorganik, sehingga sampah-sampah yang sudah dikumpulkan dapat melalui proses penyetoran, penimbangan, penghitungan, dan hingga tahap akhir hasil penimbangan ke dalam tabungan emas.”
Sedangkan, pemilihan Kabupaten Banyuwangi dijelaskan bahwa sampah yang dihasilkan kota tersebut cukup besar, yaitu 600 ton perhari dari 13 kecamatan atau lebih dari separuh jumlah kecamatan di Banyuwangi.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa Program Bersih-Bersih Pegadaian yang di luncurkan di Desa Sumber Agung, Pesanggaran, Banyuwangi akan memberi dampak yang sangat positif bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi lingkungan.
“Semoga adanya Bank Sampah ini, masyarakat Banyuwangi semakin sadar akan artinya kebersihan. Sehingga dapat meningkatkan sisi kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Anas.
Anas menjelaskan Kabupaten Banyuwangi memiliki petugas dan program pengelolaan sampah untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah dengan memasang CCTV di sejumlah titik aliran sungai.
Selain itu, Banyuwangi tercatat memiliki 23 ruang terbuka hijau, yang dapat di manfaatkan sebagai ruang publik sekaligus menjaga kebersihan udara.
Pada tahun 2017, Kabupaten Banyuwangi kembali meraih Penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kesehatan (LHK) yang dinilai sebagai daerah yang mampu menjaga lingkungan dan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan. Penghargaan tersebut merupakan yang kelima kalinya secara berturut-turut bagi Kabupaten Banyuwangi sejak 2013.
Sumber Pegadaian, edit koranbumn