-Bank hasil penggabungan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, akan melanjutkan komitmen bank asal merger dalam memajukkan UMKM.
Proses merger bank melibatkan PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, di mana BRIsyariah menjadi bank penerima penggabungan. Merger direncanakan efektif pada 1 Februari 2021.
Bank Syariah Indonesia menargetkan porsi pembiayaan UMKM mencapai 23 persen dari total pembiayaan pada Desember 2021. Proyeksi dana yang disalurkan untuk UMKM mencapai Rp53,83 triliun.
Hingga September kemarin, nilai total pembiayaan UMKM yang dimiliki ketiga bank syariah Himbara tersebut mencapai Rp36,36 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari pembiayaan UMKM oleh PT Bank BRISyariah Tbk sebesar Rp18,7 triliun, PT Bank Syariah Mandiri Rp11,67 triliun, dan PT Bank BNI Syariah Rp5,99 triliun.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy mengatakan UMKM merupakan kelompok nasabah terbesar yang dilayani perusahaan. Oleh karena itu, porsi penyaluran pembiayaan BRI Syariah kepada UMKM telah mencapai 46 persen dari total portofolio pembiayaan BRIsyariah.
Per 27 November 2020, penyaluran KUR BRI Syariah mencapai Rp4,457 triliun kepada 116.756 nasabah atau hampir 100 persen persen dari plafon tahun ini.
Fidri menegaskan posisi kuat BRI Syariah sebagai bank syariah mitra UMKM akan menjadi fondasi bagi Bank Syariah Indonesia untuk terus memberi dan meningkatkan layanan terjangkau bagi pelaku usaha nantinya.
Pihaknya akan terus membantu dan hadir untuk pelaku UMKM, karena merekalah para pahlawan ekonomi Indonesia yang harus selalu didukung dan dikembangkan.
“Jadi, tidak benar kalau ada yang mengatakan Bank Syariah Indonesia akan meninggalkan UMKM. Insya Allah akses pembiayaan serta layanan terjangkau terus kami berikan untuk mereka, baik sebelum merger efektif berlaku maupun pasca penggabungan resmi berjalan nanti,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (17/12/2020).
Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan selama ini perusahaan telah banyak menjalin kerjasama untuk membantu pelaku usaha kecil dan mikro. Hal ini dipastikan akan tetap berlanjut nantinya, saat BNI Syariah resmi bergabung dengan BRIsyariah dan BSM.
“BNI Syariah telah resmi ditunjuk pemerintah sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama ini kami sudah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan untuk pembiayaan investasi bagi pedagang, agar mampu memiliki tempat usaha,” katanya.
Bentuk kerja sama lainnya yakni dengan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) atau Yayasan Simpul Energi Pesantren guna pemanfaatan produk dan jasa layanan bank, serta pemberian pembiayaan warung mikro di lingkungan pesantren.
SEVP Individual & SME Banking Bank Syariah Mandiri Wawan Setiawan menyampaikan persentase penyaluran pembiayaan BSM kepada UMKM mengalami tren kenaikan. Hingga akhir September 2020, penyaluran pembiayaan BSM bagi UMKM mencapai 14% dari total plafon.
“Peningkatan ini pasti akan terus berlanjut di masa depan, saat BSM sudah bertransformasi bersama dua bank syariah lain menjadi Bank Syariah Indonesia. Selama ini kami telah memiliki sistem terkini untuk membantu bisnis UMKM, salah satunya dengan menghadirkan layanan Mandiri Syariah Net agar pelaku UMKM bisa bertransaksi secara cepat dan mudah sesuai perkembangan zaman,” ujar Wawan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn