PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mempersiapkan aplikasi BSI Mobile untuk memfasilitasi transaksi pelunasan ongkos naik haji calon jamaah.
Direktur Penjualan & Distribusi BSI Anton Sukarna mengatakan dalam memfasilitasi transaksi calon jamaah haji itu perseroan mengandalkan layanan online yakni BSI Mobile. Tujuannya untuk mempercepat proses antrian di bank.
“Setiap tahun itu kami ikuti Kementerian Agama. Kita di bank biasanya prosesnya melakukan penerimaan pelunasan haji, biasanya pada Maret sudah ramai,” kata Anton setelah acara grand launching & public expose BSI Maslahat pada Senin (30/1/2023).
Selain online, dalam proses transaksi pelunasan dana haji, BSI juga memiliki lebih dari 1.200 outlet yang disiapkan. “Kami perluas di seluruh Indonesia,” ujar Anton.
Dia mengatakan bahwa BSI mempunyai pangsa pasar nasabah dari jamaah calon haji yang besar. Menurutnya, emiten dengan kode saham BRIS itu mengelola 65 persen jamaah waiting list haji Indonesia atau sebesar 3,4 juta jamaah.
BSI sendiri mencatatkan nilai tabungan haji mencapai Rp10,1 triliun per Desember 2022. Nilai tabungan haji itu meningkat 5,29 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mengumumkan bahwa kuota haji Indonesia pada 2023 sebanyak 221.000 dan tidak ada lagi pembatasan usia.
Yaqut menjelaskan kuota tersebut terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Sementara itu, kuota untuk petugas mencapai 4.200 kuota.
Hal tersebut berdasarkan kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M yang telah ditandatangani olehnya dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.
“Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah,” kata Yaqut melalui keterangan tertulis.
Sumber Bisnis, edit koranbumn