PT Bank Syariah Nasional (BSN) mengumumkan pemindahan kantor pusat dari Jakarta Selatan ke lokasi baru di Jakarta Pusat. Perpindahan tersebut efektif berlaku mulai 12 Desember 2025.
Lalu apakah bidang usaha Bank Syariah Nasional dan pemiliknya?
Dalam pengumuman bertanggal hari ini, Senin, 1 Desember 2025, BSN memiliki alamat kantor pusat baru di Menara Bank BTN, Lantai 11, Jalan Gajah Mada No. 1, Jakarta Pusat, 10130. Sebelumnya, perseroan berlokasi di Graha BIP Lantai 5, Jalan Gatot Subroto Kav. 23, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan.
BSN sendiri merupakan bank syariah yang fokus pada pembiayaan KPR perumahan berbasis syariah. Institusi ini awalnya merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN). Setelah proses restrukturisasi, seluruh hak dan kewajiban UUS BTN dialihkan ke BSN sejak pertengahan November 2025.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan bahwa aset UUS BTN telah memenuhi ketentuan spin off sebagaimana diatur dalam Pasal 59 POJK 12/2023 sejak kuartal IV/2023. Berdasarkan laporan keuangan BTN tahun buku 2023 yang diterbitkan pada kuartal I/2024, UUS BTN mencatat total aset sebesar Rp54,3 triliun.
“Oleh karena itu, Perseroan selaku bank umum konvensional wajib melakukan pemisahan atau spin off UUS,” kata Nixon dalam RUPSLB BTN di Menara I BTN di Jakarta beberapa waktu lalu (18/11/2025).
Menurut dia, pemisahan dilakukan dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi syariah ke depan. Langkah ini dinilai tepat untuk memperkuat posisi BTN dalam ekosistem perbankan nasional serta meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi syariah.
Dari sisi kinerja, UUS BTN menunjukkan pertumbuhan kuat dalam lima tahun terakhir. Aset tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 16,36% pada periode 2020–2024. Pembiayaan naik 15,04%, sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat 20,12%. Kontribusi UUS terhadap total aset BTN juga naik dari 9,14% pada 2020 menjadi 12,90% pada 2024.
Jaringan layanan syariah BTN saat ini meliputi 35 Kantor Cabang Syariah, 76 Kantor Cabang Pembantu Syariah, dan 589 Kantor Layanan Syariah yang tersebar di berbagai daerah. Infrastruktur teknologi dan kesiapan SDM turut menjadi landasan transformasi menuju operasional yang mandiri.
Dengan perkembangan tersebut, BSN sepenuhnya dimiliki BTN. Sinergi keduanya diproyeksikan menciptakan pertumbuhan yang seimbang antara bisnis konvensional dan syariah, serta memperkuat posisi BTN sebagai grup perbankan yang inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan.
“Dengan disetujuinya pemisahan ini, seluruh hak, kewajiban, dan tanggung jawab UUS BTN akan beralih kepada BSN secara efektif pada tanggal efektif pemisahan,” jelas Nixon.
Adapun jajaran manajemen Bank Syariah Nasional per Agustus 2025 meliputi Alex Sofjan Noor sebagai Direktur Utama; Arga M. Nugraha sebagai Wakil Direktur Utama; Abdul Firman sebagai Direktur Finance, Strategy & Treasury; Mochamad Yut Penta sebagai Direktur Consumer Banking; Anton Rijanto sebagai Direktur Human Capital & Compliance; Beki Kanuwa sebagai Direktur Risk Management; serta Ari Kurniaman sebagai Direktur Network & Retail Funding.
Sumber Bisnis, edit koranbumn














