PT Waskita Karya Tbk mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp25,3 triliun pada 2019. Porsi terbesar belanja itu masih dialokasikan di jalan tol, yakni sekitar 78,9 persen.
Direktur Keuangan dan Strategi Waskita Karya, Haris Gunawan mengatakan, alokasi terbesar kedua adalah di pengembangan produk konstruksi beton atau precast yakni sekitar 3,6 persen. Kemudian di bidang properti 4 persen, sektor energi 4,3 persen, dan sisanya di sektor konstruksi 9 persen.
“Kenapa (alokasi untuk jalan tol) besar? Karena tahun ini kita masih punya target untuk membangun beberapa tol,” kata Haris di Jakarta, Jumat 4 Januari 2019.
“Tapi kita enggak bisa sebutkan dulu (proyeknya) karena masih dalam proses bidding,” dia menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra mengatakan, ke depannya perseroan juga berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) salah satu anak usahanya.
Meski belum memastikan kapan kiranya rencana itu akan direalisasikan, Gusti mengaku akan memperkuat struktur aset perseroan terlebih dahulu sebelum merealisasikan rencana IPO tersebut.
“Kalau rencana IPO memang kita ingin IPO di properti. Tapi kita masih akan melihat momen sambil memperkuat struktur asetnya sehingga value perusahaan itu jadi lebih bagus,” kata Gusti.
Dia menjelaskan, salah satu pertimbangan IPO belum dilakukan hingga saat ini adalah karena pasar properti dinilai sudah cukup lama mengalami stagnasi.
“Mudah-mudahan setelah tahun politik ini, sektor properti bisa meningkat lagi. Karena kebutuhan akan rumah masih diperlukan oleh masyarakat,” ujarnya.
Sumber Viva.co.id / edit koranbumn.com