
Menjadi komitmen kami untuk memberdayakan potensi di dalam dan sekitar kawasan yang kami kelola, termasuk masyarakat desa penyangga The Mandalika. Untuk menjalankan komitmen ini, kami bersama dengan Tim Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P3TA) Universitas Mataram, telah menyelesaikan pemetaan potensi sumber daya di 6 desa penyangga The Mandalika antara lain Desa Kuta, Sukadana, Mertak, Prabu, Rembitan dan Sengkol.
Pemetaan potensi yang merupakan bagian dari Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP) ini dimulai pada akhir Januari hingga Mei 2021, dengan metode observasi, survey, wawancara mendalam, serta Focus Group Discussion (FGD) dengan responden yang mewakili seluruh lapisan masyarakat. Pemetaan sendiri meliputi aspek pariwisata dan ekonomi kreatif, pertanian, perikanan, peternakan, manajemen usaha serta keuangan.
Hasil dari pemetaan potensi yang dilakukan, telah terindentifikasi sejumlah kegiatan berupa pelatihan serta pendampingan untuk pengembangan keterampilan ekonomi dalam rangka mengembangkan sektor unggulan di wilayah desa penyangga di masa mendatang.
Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan serta Sahabat semua, untuk mendukung kami dalam menyejahterahkan masyarakat sekitar The Mandalika. Yuk, kita bangun potensi yang ada di seluruh Indonesia.

DIAN ART, AKSESORIS ETNIK UNTUK PENAMPILAN YANG LEBIH CANTIK.
.
Aksesoris dipakai wanita agar terlihat lebih anggun dan menarik. Salah satu model yang sedang tren dan memiliki nilai seni yang tinggi adalah aksesoris model etnik. Warisan Nusantara seperti ini patut dilestarikan dan merepresentasikan bahwa Indonesia adalah pencipta dan penikmat kreasi seni yang tinggi.
Dirintis sejak 2008, perempuan yang akrab dipanggil Bu Dian ini telah membuat berbagai karya aksesoris etnik yang unik nan indah. Aksesoris yang dibuatnya antara lain seperti kalung, bros, gelang, anting, dan karya-karya unik lainnya. Berkat keterampilan beliau, Dian Art mampu berkembang dan menghasilkan berbagai kreasi aksesoris unggulan. Produk Dian Art telah dipasarkan secara nasional maupun internasional.
Pelaku UMKM yang kreatif seperti ini harus kita dukung, karena saat ini kita tahu banyak pelaku UMKM yang butuh support agar mampu bertahan di masa pandemi. PT PAL Indonesia (Persero) turut berperan aktif membantu para pelaku UMKM untuk bertahan pada masa pandemi Covid-19 melalui program kemitraan dan Dian Art adalah salah satu mitra binaan dari PT PAL Indonesia (Persero).

Mempermudah akses dan konektivitas warga untuk menjangkau kawasan perkebunan dan persawahan, PT Timah Tbk membangun dan memperbaiki Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Limbung, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat.
Jalan yang akan dibangun sepanjang 2 kilo ini sebelumnya merupakan akses yang dilalui puluhan kepala keluarga untuk menuju perkebunan dan persawahan. Selain itu, jalan ini menghubungkan antara Desa Kacung dan Desa Limbung. Jalanan ini sangat licin saat musim hujan. Tak ayal ini membuat warga kerap jatuh saat melintasi jalanan ini.
Nelayan di Kecamatan Tempilang tampak antusias saat menyaksikan penyerahan rumpon secara simbolis dari PT Timah Tbk kepada Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Pantai Selepuk Kecamatan Tempilang.
Sebanyak 55 rumpon yang diserahkan tersebut merupakan rumpon yang dibuat nelayan dibantu beberapa tukang. Rumpon berbentuk limas ditenggelamkan ke laut yang nantinya akan menjadi rumah ikan. Rumpon-rumpon ini akan ditenggelamkan di empat titik yang berjarak sekitar 1 sampai 2 Mill yang tersebar diwilayah laut Tempilang.

PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar live podcast bertema “Pupuk Indonesia Menyapa Petani Nusantara”. Dalam kegiatan ini, Pupuk Indonesia melakukan panen buah naga dan talkshow bersama 240 petani muda binaan dari berbagai daerah secara virtual dari Banyuwangi, Jumat (24/9) lalu.
Dalam kegiatan tersebut, Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto menegaskan kembali komitmen untuk mendukung regenerasi petani dan mendorong produktivitas pertanian nasional.
Salah satu role model petani muda binaan Pupuk Indonesia adalah Edi Lusi. Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan dan Taiwan ini kini sukses mengembangkan komoditas buah naga di Banyuwangi. Awalnya, Edi hanya menggarap lahan seluas 0,25 hektar hingga kini berhasil mengembangkannya menjadi 5 hektar.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Banyuwangi. Jumlah petani di Banyuwangi pun masih cukup signifikan, yaitu sekitar 126 ribu orang yang tergabung dalam 1.595 kelompok tani.
Berbagai Sumber , edit koranbumn
















