Guna mengenalkan KA Galunggung kepada masyarakat khususnya para pesepeda, PT Kereta Api Indonesia (Persero) bekerja sama dengan berbagai komunitas sepeda lipat di Bandung untuk menggelar kegiatan Rail Bike with Galunggung Train dengan tema Relax, Fun, and Healthy. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (12-13 Januari 2018).
Terdapat total 100 peserta yang berasal dari berbagai komunitas di antaranya Sepeda Lipat Bandung (Sel-B), Brompjon, Cepot Lipet Bandung, Brokokok, Hijabikestory, dan Seliisme. Kegiatan ini juga diikuti oleh para pegawai KAI yang hobi bersepeda.
Direktur Keuangan KAI, Didiek Hartantyo menyampaikan sambutan sebelum rombongan Rail Bike diberangkatkan
Untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di Tasikmalaya, peserta diajak bersepeda mulai dari Stasiun Tasikmalaya menuju jembatan ikonik KAI yakni, Jembatan Cirahong yang terletak di perbatasan Tasikmalaya-Ciamis. Perjalanan gowes dilanjutkan menuju Taman Wisata Karang Resik, Tasikmalaya untuk menikmati suasana matahari tenggelam.
Direktur Keuangan KAI, Didiek Hartantyo mengatakan, melalui KA Galunggung, KAI juga bermaksud untuk menghidupkan berbagai potensinya dengan mengadakan KA jurusan Tasikmalaya-Bandung.
“Masyarakat dapat menikmati berbagai keindahan lokasi wisata yang ada di Tasikmalaya dan sekitarnya. Sehingga kereta api juga dapat berperan dalam kehidupan perekonomian di Jawa Barat,” ujarnya.
Para peserta Rail Bike with Galunggung Train memulai perjalanan
Pada malam harinya diadakan Sharing Session dengan topik Pesepeda Bekereta yang tujuannya untuk mendapatkan masukan yang baik dari para pelanggan KAI yang rutin menggunakan sepeda saat melakukan perjalanan berkereta api. Di hari kedua, peserta diajak gowes berkeliling Tasikmalaya sebelum kegiatan berakhir di Stasiun Tasikmalaya.
Foto bersama
Selain mengenalkan KA Galunggung dan potensi wisata Tasikmalaya kepada komunitas sepeda, kegiatan ini juga untuk mensosialisasikan aturan membawa sepeda ke dalam kereta api.
“Selama ini PT KAI telah memiliki aturan untuk bagasi, yang dapat langsung dibawa ke dalam KA. Aturan tersebut menetapkan bahwa bagasi yang dapat langsung dibawa ke dalam KA tanpa dikenakan bea tambahan adalah di antaranya sepeda lipat atau sepeda biasa yang dikemas sedemikian rupa dalam keadaan komponen-komponennya tidak dirakit menjadi sepeda utuh,” kata Didiek. (Public Relations KAI)