PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyedia jasa logistik, memperingati hari jadi ke 41 tahun. Pada momen ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit pada tahun 2018.
Plt Direktur Utama BGR, Mohammad Affan, menjelaskan bahwa target pendapatan BGR pada 2018 sebesar 23,21 persen dibandingkan pada tahun 2017. “Kami menargetkan pendapatan tahun 2018 sebesar Rp 1,38 triliun. Dengan tumbuhnya kinerja perseroan, sebagai perusahaan milik negara tentunya akan memberikan dampak positif kontribusi untuk negara nantinya,” jelas Affan.
Untuk mencapai hal tersebut, Affan menerangkan bahwa BGR telah menyiapkan sejumlah strategi perusahaan, diantaranya yakni dengan melakukan intensifikasi pelanggan yang eksisting, mengakuisisi pelanggan baru, serta melakukan intensifikasi pelanggan korporat dan retail untuk jasa kurir.
Affan menjelaskan bahwa pertumbuhan kinerja perseroan tentunya tidak serta merta berdiri secara sendiri. Namun juga dipengaruhi oleh pertumbuhan kinerja dari para pelanggan perseroan. “Tentunya BGR pada usia ke-41 ini akan tumbuh bersama para pelanggan, baik yang eksisting maupun para pelanggan baru. Kami mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan atas kepercayaannya untuk menggunakan BGR sebagai penyedia jasa logistik untuk industrinya,” terangnya.
Selain itu, jasa perseroan yang sudah eksisting saat ini, seperti pergudangan, distribusi, transportasi, dan forwarding akan terus dioptimalkan. Untuk jasa kurir dan jasa waste integrated solution (WIS), perseroan akan melakukan penguatan di dua jasa bisnis tersebut. “Pada awal tahun 2018 ini, unit jasa kurir, yakni BGR Ekspress pun telah mencapai titik impas dan telah mulai mencetakkan laba di tiap bulannya, sejak berdiri pada 2015 lalu,” ungkapnya.
Pada saat ini, BGR juga terus melakukan transformasi, salah satunya dari segi pelayanan. Hal ini terbukti dari portofolio perseroan yang pada awal didirikannya sebagai integrator logistik pupuk bersubsidi untuk para petani, hingga saat ini telah dapat mengelola logistik untuk berbagai jenis komoditas barang, seperti teh, timah, semen, Fast Moving Consumer Goods (FMCG), hingga elektronik.
Tidak sampai disitu, pada saat ini, BGR juga telah terbukti dapat melayani konsumen dari industri infrastruktur. Bahkan untuk industri jasa pengangkutan limbah yang baru dibentuk juga telah mendapatkan atensi positif dari dunia industri.
Sebagai informasi, hingga Desember 2017, telah membukukan pendapatan sebesar Rp 1,12 triliun atau tumbuh 11,31 persen secara year on year (yoy). Sedangkan untuk laba pada tahun 2017 mencapai Rp 60,95 miliar atau tumbuh 21,38 persen (yoy).
Sebagai penutup, Affan mengungkapkan bahwa BGR akan terus memberikan pelayanan yang optimal untuk mendukung bisnis para pelanggan sesuai dengan slogan perusahaan sebagai perusahaan logistik yang memberikan solusi logistik terintegrasi.
Sumber Pressrelease.id/BGR