Bank Mandiri memperkenalkan cabang khusus bernuansa digital atau hype branch di Ground Floor Mal Senayan City, Jakarta. Ini bertujuan meningkatkan kualitas produk dan layanan di tengah maraknya pemanfaatan teknologi digital di berbagai aspek kehidupan.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, kantor yang merupakan re-layout cabang existing itu merupakan wujud nyata penyesuaian tampilan fisik cabang yang mengusung konsep kekinian. Diharapkan dapat meningkatkan customer experience di ruang kantor yang lebih modern dan berorientasi pada edukasi digital.
Hingga akhir 2020, Bank Mandiri berharap dapat memperkenalkan sedikitnya empat Hyper Branch di seluruh Indonesia. Selain di Senayan City, saat ini sudah diperkenalkan satu cabang di Bali tepatnya di KCP Kuta Sunset Road yang sudah diresmikan pada Januari lalu, kemudian dua cabang lagi di Jakarta.
“Inovasi tidak berhenti sampai di sini, dengan kemajuan teknologi sekarang, nasabah dapat mendapatkan informasi mengenai perbankan di mana pun, kapan pun, dan dari siapa pun. Maka Bank Mandiri harus berinovasi dan berkreasi mengembangkan produk dan layanan yang sesuai kemajuan
Ia menjelaskan, Hype Branch KCP Jakarta Senayan City dibangun di Lower Ground Floor yang merupakan area khusus food and beverages dan merupakan pengembangan dari konsep kantor cabang Bank Mandiri yang telah beroperasi sebelumnya. Hype Branch Jakarta Senayan City menempati area seluas 346,8 meter persegi, terdiri dari Area Cabang meliputi banking hall dan backoffice seluas 220,8 meter persegi, area café bar, serta dining area seluas 126 meter persegi.
Target market yang ingin disasar melalui cabang ini, yaitu milenial usia antara 25 sampai 35 tahun, kaum urban yang well educated, dan Technology savy. ”Melalui hype branch, kami ingin memberikan pengalaman unik bertransaksi digital ala Mandiri,” kata Hery.
Dia berharap, keberadaan cabang ini tidak hanya dapat dinikmati nasabah, tapi juga pengunjung Mal Senayan City. Dengan begitu mereka tertarik mencoba bertransaksi digital menggunakan layanan Bank Mandiri.
Hery menambahkan, transaksi digital Bank Mandiri kini telah dapat dilakukan melalui berbagai media seperti aplikasi Mandiri Online, ATM, SMS Banking. Melalui aplikasi Mandiri Online, misalnya, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi, termasuk pemindahbukuan, transfer antar bank, pembayaran bulanan, termasuk mendapatkan informasi detil terkait saldo tabungan, pinjaman dan data transaksi.
Per Desember 2019, pengguna aplikasi Mandiri Online mencapai 3,23 juta user, tumbuh 71,7 persen year on year (yoy). Frekuensi transaksi finansial juga terus meningkat menjadi 394,1 juta. Dari jumlah itu, nilai yang ditransaksikan mencapai Rp 748,8 triliun, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Sumber Republika, edit koranbumn