Sejalan dengan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII melalui Terminal BBM Palopo merintis Sekolah Adiwiyata Mandiri di SMA Negeri 1 Luwu, Kabupaten Luwu.
Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga dapat turut bertanggung jawab melestarikan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan SMAN 1 Luwu menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina MOR VII di tahun 2018. Sebagai langkah awal, Pertamina telah memberikan bantuan CSR Program Sekolah Adiwiyata Mandiri senilai Rp 100 Juta kepada SMAN 1 Luwu.
Bantuan ini diberikan secara simbolis oleh Pjs. Operation Head TBBM Palopo Ferry Palallo kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Luwu Drs. Nurdin Muin, M.Pd, disaksikan Kepala Dinas BLH Kabupaten Luwu dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Sulsel, serta Kepala Sekolah SMAN 1 Luwu di SMAN 1 Luwu pada Sabtu (11/08).
Pjs. Operation Head TBBM Palopo Ferry Palallo mengatakan, dalam mengembangkan program Sekolah Adiwiyata Mandiri di SMAN 1 Luwu ini, Pertamina mengacu pada pengelolaan empat aspek. Diantaranya yakni, Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Berbasis Parisipatif serta Sarana dan Prasarana Pendukung Ramah Lingkungan.
Keempat aspek ini diimplementasikan oleh lewat beberapa rangkaian kegiatan yakni sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan di SMAN 1 Luwu. Dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, Pertamina bekerjasama dengan BLH Kabupaten Luwu dan Forum Adiwiyata Balikpapan. Selain itu Pertamina turut membentuk tim Adiwiyata di SMAN 1 Luwu untuk mengakselerasi penerapan aspek-aspek Adiwiyata di SMAN 1 Luwu.
“Materi sosialisasi dan pelatihan yang telah diberikan diantaranya yakni Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan, Pemilahan dan Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Pelatihan Komposting, serta membahas dokumen Adiwiyata dan rencana tindak lanjut Adiwiyata Mandiri di SMAN 1 Luwu,” jelas Ferry.
Ferry menjelaskan, sesuai tujuannya, program Adiwiyata ini diharapkan dapat menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid dan pekerja lainnya) mengenai lingkungan hidup. “Sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya–upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Ferry menambahkan, Pertamina juga mendorong pihak sekolah membentuk ekstrakurikuler siswa yang aktivitasnya merupakan kegiatan partisipatif berwawasan lingkungan. “Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah yang menuju lingkungan yang sehat dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif,” tuturnya.
Disamping itu, dalam jangka panjang program Sekolah Adiwiyata Mandiri SMAN 1 Luwu ini diharapkan mendapatkan penghargaan Adiwiyata baik, penghargaan Adiwiyata tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun). “Namun demikian pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba,” pungkas Ferry.
“Capaian akhir program Adiwiyata ini diharapkan terbentuk sekolah berwawasan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya. Pengajaran yang berbasis lingkungan dan kesadaran warga sekolah akan pentingnya lingkungan inilah yang menjadi bagian terpenting dari sekolah berwawasan lingkungan hidup,” tutup Ferry.
Sumber Situs Web PERTAMINA