Perusahaan farmasi PT Bio Farma meminta daerah kekurangan fasilitas penyimpanan vaksinasi untuk menambah fasilitas yang diperlukan. Kondisi ini mempermudah proses distribusi vaksin Covid-19.
Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan bahwa selama ini pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 hingga ke pelosok. Dia mengakui kapasitas penampung vaksin di daerah masih terbatas.
“Program vaksinasi Covid-19 harus jalan. Sementara kapasitas di masing-masing titik serah vaksin ini terbatas,” kata Bambang dalam diskusi virtual, Selasa (24/8/2021).
Lebih lanjut, dia menilai kondisi ini perlu pelibatan seluruh stakeholder agar kendala di lapangan dapat diatasi. Salah satunya pemerintah daerah.
“Kalau memang fasilitas kurang, berarti harus ditambah fasilitasnya, pendingin dan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Bambang menyebutkan bahwa tugas distribusi ini telah dijalani Bio Farma sebelum adanya Covid-19. Perusahaan telah memulai penyaluran untuk sejumlah vaksin seperti difteri, polio, campak hingga tetanus.
Rantai distribusi tersebut, kata Bambang, sudah tersedia. Meski begitu pihaknya mengakui vaksin yang ditangani selama ini jauh lebih banyak bahkan hingga ratusan juta dosis untuk disebar ke seluruh provinsi.
Kemudian vaksin juga harus disebarkan ke seluruh daerah. Sebab itu tugas pemerintah daerah mesti menyiapkan fasilitas penyimpanan mulai dari tingkat provinsi, kabupaten kota hingga pada Puskesmas.
Sumber Bisnis, edit koranbumn