Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi Bio Farma Group, pada tanggal 25 November 2024 menerima kunjungan bersama dari Kementerian Kesehatan RI dan delegasi dari Gates Foundation ke fasilitas produksi Bio Farma di Bandung, Jawa Barat. Kegiatan pertemuan ini membahas mengenai kesediaan fasilitas produksi Bio Farma dalam memproduksi vaksin nOPV2 serta membahas terkait strategi kolaborasi kedua institusi di masa mendatang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin beserta jajaran, President of Global Development Gates Foundation, Christopher Elias beserta jajaran, dan diterima secara langsung oleh Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya beserta jajaran direksi dan dewan komisaris Bio Farma.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk menjadi Strategic Health Hub berskala global.
ââBio Farma saat ini dikenal sebagai salah satu leading manufacturer dalam produksi vaksin dan telah diakui oleh partner global, Gates Foundation. Kami dari Kementerian Kesehatan senantiasa mendorong Bio Farma untuk berperan aktif dalam berkontribusi terhadap kesehatan dalam negeri maupun global. Kami harap dengan adanya kolaborasi yang baik antara kedua belah pihak, hal ini akan mendorong Indonesia untuk dapat menjadi Strategic Health Hub berskala global yang kami rencanakan akan dipusatkan di Bali, Indonesia.â papar Budi.
Budi juga menyampaikan harapan agar kolaborasi antara Bio Farma dan Gates Foundation dapat terjaga dengan baik dan berkelanjutan.
âKolaborasi antara kedua pihak ini merupakan bukti sejarah panjang yang terjalin dengan baik antara Gates Foundation dan Bio Farma. Tidak hanya untuk eradikasi terhadap polio, namun tantangan penyakit di masa mendatang. Kami harap kolaborasi antar kedua institusi akan terus berjalan secara langgeng, siapapun yang memimpinnya.â lanjut Budi.
Bio Farma memainkan peran penting dalam pemberantasan polio, memasok vaksin nOPV2 dan berkolaborasi dengan Gates Foundation untuk meningkatkan produksi vaksin di Indonesia. Perusahaan telah mendukung pengenalan vaksin penting, seperti rotavirus dan HPV, dan berperan penting dalam pengembangan vaksin seperti COVID-19 dan Hexasiil. Pada November 2024, Bio Farma mendapatkan kontrak ekspor senilai Rp 1,4 triliun, mencapai setengah dari target ekspor tahunannya. Kontrak ini untuk vaksin yang memerangi penyakit seperti polio, difteri, dan tetanus.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menyampaikan bahwa Bio Farma akan menjalankan mandat dari pemerintah untuk terus berkontribusi pada kesehatan dalam negeri dan dunia.
âPengembangan nOPV2 adalah hasil dari kemitraan kolaboratif antara Bio Farma dengan mitra global perusahaan, salah satunya adalah Gates Foundation. Penyediaan vaksin Bio Farma yang sebagian besar telah memenuhi prakualifikasi WHO, merupakan bukti komitmen kami dalam mendukung kesehatan global. Kami harap, Bio Farma dapat terus berkontribusi terhadap eradikasi polio sebagaimana Bio Farma telah lakukan pada masa eradikasi cacar api.â papar Shadiq.
President of the Global Development Division, Gates Foundation, Christopher Elias menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah RI dan Bio Farma atas kerja kerasnya dalam proses eradikasi penyakit di dunia.
âKami sangat menghargai dan mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin antara kedua belah pihak. Bio Farma telah berpartisipasi pada satu momen bersejarah, yakni eradikasi penyakit cacar api pada dekade 1970 an. Saat ini, Bio Farma telah siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya untuk eradikasi polio. Hal ini dibuktikan dengan kesiapan Bio Farma mendistribusikan vaksin polio untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina. Kami harap kedepannya, Bio Farma dapat terus berinovasi untuk menorehkan kembali sejarah. Kami ucapkan terima kasih dan kami menantikan kerjasama yang baik di masa mendatang.â kata Christopher.
Selain pembahasan teknis, delegasi dari Kementerian Kesehatan RI dan Gates Foundation melakukan factory visit untuk memastikan kesiapan teknis fasilitas produksi.
Saat ini, Bio Farma telah mengembangkan dan memproduksi vaksin polio generasi baru, yaitu Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2). Vaksin ini merupakan hasil penelitian Bio Farma yang bekerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dunia salah satunya adalah Bill and Melinda Gates Foundation (sekarang dikenal sebagai Gates Foundation). Per 2024, Bio Farma telah mengekspor vaksin nOPV2 ke lebih dari 40 negara, beberapa diantaranya Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Selain untuk keperluan dunia, Bio Farma tetap berkomitmen untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan vaksin nOPV2 untuk masyarakat Indonesia, terutama didistribusikan ke daerah yang terdampak Kejadian Luar Biasa (KLB).