Bio Farma, perusahaan life science terkemuka di Indonesia, meraih Primaniyarta Award 2024 dalam kategori Eksportir Sustainable, diterima oleh Soleh Ayubi, Wakil Direktur Utama Bio Farma. Sebelumnya Bio Farma pernah meraih penghargaan pada ajang Primaniarta sebanyak 9 kali sejak tahun 2010 sebagai bentuk konsistensi Bio Farma dalam menjaga sustainability pasar ekspor selama ini. Sehingga kategori eksportir sustainable ini menjadi capaian penghargaan ke-10 Bio Farma pada ajang Primaniyarta Award.
Penghargaan Primaniyarta diserahkan oleh Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan disaksikan langsung oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dalam acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang digelar di ICE BSD, Tangerang.
Penghargaan Primaniyarta merupakan bentuk apresiasi tertinggi dari Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang berprestasi luar biasa dan menjadi teladan bagi perusahaan lain.
Bio Farma menjadi satu-satunya BUMN yang menerima penghargaan ini, menunjukkan kiprahnya yang signifikan di kancah internasional sekaligus komitmennya terhadap keberlanjutan.
Penghargaan ini merupakan simbol pengakuan atas kontribusi nyata perusahaan yang telah melakukan upaya-upaya berkelanjutan dengan merujuk pada standar pelaporan dari Global Reporting Initiative (GRI) Standard.
“Kami sangat bangga, sebagai induk dari holding perusahaan farmasi nasional, Bio Farma terus menunjukkan reputasinya sebagai ‘the biggest & leading vaccine manufacturer in Southeast Asia’ di pasar global. Penghargaan Primaniyarta kategori Eksportir Sustainable ini semakin mempertegas peran kami dalam meningkatkan ekonomi nasional, sambil tetap menjaga tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujar Soleh Ayubi dalam keterangannya kepada media.
Bio Farma juga dikenal melalui produk unggulannya, vaksin nOPV2 (Novel Oral Poliomyelitis Vaccine), yang berperan penting dalam sektor kesehatan global. Tidak hanya berdampak pada kesehatan, Bio Farma juga memberikan kontribusi besar terhadap lingkungan.
Kemasan vaksin nOPV2 telah menerima sertifikasi ecolabelling dari Lembaga Verifikasi Ekolabel Balai Besar Pulp dan Kertas, berkat pencapaian luar biasa dalam mengurangi energi hingga 82,88%, limbah padat sebesar 84,54%, dan limbah cair sebesar 78,09%. Ini menegaskan bahwa dalam proses produksinya, Bio Farma berkomitmen untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Dalam sambutannya Menteri Perdagangan memberikan apresiasi dan motivasi bagi pelaku ekspor penghargaan Primaniyarta diberikan bagi eksportir yang dinilai berprestasi di bidang ekspor dan menjadi teladan atau contoh baik bagi para eksportir lain.
Penghargaan ini juga diberikan kepada Kepala Daerah yang mendukung pelaku usaha dalam peningkatan dan pengembangan ekspor di daerahnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi menambahkan, “Kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Bio Farma ditunjukkan melalui kapasitas produksi vaksin kami yang mencapai 3,5 miliar dosis per tahun. Dengan kapasitas tersebut mencukupi untuk kebutuhan vaksin dalam negeri dan global”.
“Bio Farma tidak hanya menjadi acuan nasional, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung kesehatan global. Kami telah mendistribusikan vaksin ke lebih dari 150 negara di seluruh dunia. Sebagai bagian dari komitmen kami, baru-baru ini kami mengirimkan 1,5 juta dosis vaksin pentavalen ke Nigeria untuk membantu pencegahan penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan hemofilia influenza tipe B.” papar Soleh Ayubi.
Dalam upayanya memperkuat kontribusi bagi kesehatan global, Bio Farma juga menjalin kerja sama strategis dengan lembaga-lembaga internasional terkemuka, seperti Novo Nordisk, UNICEF, DCVMN International, Bill and Melinda Gates Foundation, MSD, CEPI, serta GAVI. Bio Farma akan terus berinovasi dan berkolaborasi demi mencapai tujuan bersama: kesejahteraan kesehatan global. Pada Trade Expo Indonesia tersebut, Bio Farma juga membuka booth dan terbuka untuk kolaborasi bersama mitra strategis global.