Bio Farma menerima kedatangan vaksin Covid-19 dalam bentuk finish product, CoronaVac dari Sinovac, sebanyak lima juta dosis dalam kemasan 2 dosis/vial, pada tanggal 13 Agustus 202. Sebelum dibawa ke Bio Farma di Bandung, vaksin Covid-19 yang dikemas dalam 14 pengangkut khusus vaksin ini, tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari yang sama pada pukul 12:05 WIB, dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Kedatangan CoronaVac ini, merupakan kedatangan tahap ke-36 vaksin Covid-19, disambut secara virtual oleh Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito. Dalam sambutannya, beliau mengatakan dengan kedatangan vaksin pada hari ini, menambah vaksin yang sudah tersedia untuk vaksinasi program pemerintah yang sudah diamankan oleh Indonesia lebih dari 185 juta dosis, terdiri dari 144,7 juta dosis dalam bentuk bulk dan 40,3 juta dosis.
“Hal ini juga menegaskan bahwa pemerintah berupaya keras untuk memenuhi stok vaksin Covid-19 untuk digunakan dalam dalam program vaksinasi nasional”, ungkap Penny
Badan POM sendiri, sudah mengeluarkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19 antara lain Sinovac, Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer.
“Sebelum vaksin bisa digunakan Badan POM akan menjalani pengawalan mutu melalui sampling dan pengujian di Pusat Pengujian Obat dan Makanan (P3OM) dalam rangka memberikan lot rilis untuk memastikan mutu vaksin berkualitas”, ungkapnya.
Sementara itu, Menurut Sekretaris Perusahaan sekaligus juru bicara Covid-19 PT. Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, vaksin yang datang pada hari ini, merupakan bentuk kerjasama Bilateral antara Bio Farma dengan Sinovac Biotech Ltd. Bio Farma akan menerima paling tidak 25 juta dosis finish product Vaksin Covid-19 CoronoVac hingga akhir Agustus 2021 mendatang.
“Untuk tahap pertama tiba pada hari ini (13/8) sebanyak lima juta dosis, dan yang terdekat, direncanakan akan datang lagi pada tanggal (16/8) sebanyak lima juta dosis. Sesuai komitmen dari Sinovac, vaksin ini akan terus datang secara bertahap hingga 25 juta dosis sampai akhir Agustus 2021 mendatang”, ungkap Bambang.
Bambang menambahkan, saat ini, stock vaksin yang rilis ada sekitar lima juta dosis, sementara vaksin yang sedang dalam tahap karantina dan siap rilis hingga akhir Agustus 2021 sebanyak 9,6 juta dosis, dengan kedatangan vaksin jadi Sinovac pada hari ini dan dan yang sudah release sebanyak lima juta dosis, maka akan menambah persediaan vaksin Covid-19 di Bio Farma pada bulan ini menjadi 19,6 jt dosis.
Penerimaan vaksin Covid-19 dalam kemasan finish product ini, merupakan kali kedua yang diterima oleh Bio Farma, dimana sebelumnya pada Desember 2020, Bio Farma juga menerima vaksin Covid-19 dalam bentuk finish product sebanyak tiga juta dosis yang diperuntukan bagi tenaga kesehatan.
Dari sisi platform dan kualitas, tidak ada perbedaan antara vaksin Covid-19 yang diterima hari ini, dengan yang diterima pada Desember 2020 atau dalam kemasan bulk sekalipun.
Selain dari Sinovac, sampai akhir Agustus 2021 diperkirakan Indonesia akan kembali mendapatkan tambahan supply vaksin diperkirakan lebih dari 50 juta dosis baik melalui skema bilateral, maupun multilateral termasuk melalui Covax Facility dari berbagai merk seperti Sinovac, AstraZeneca, Moderna, maupun dan dari Pfizer.
“Dan selama dua pekan awal Agustus ini, kami bersama Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan 19.3 juta dosis vaksin COVID-19 dengan berbagai merk vaksin dengan rincian sebagai berikut : tanggal 1 Agustus 2021 sebanyak 4,4 juta dosis, 2 Agustus 577 ribu dosis, 3 Agustus sebanyak 1,7 juta dosis, 5 Agustus 2021 sebanyak 1 juta dosis, 6 Agustus sebanyak 4,9 juta dosis dan 8 Agustus 2021 sebanyak 2,7 juta dosis, tanggal 10 Agustus 2021 4,1 juta dosis,” tutup Bambang.
Dengan demikian, total untuk total pendistribusian vaksin Covid-19 sendiri, per tanggal 12 Agustus 2021, Bio Farma sudah mendistribusikan sebanyak 106,2 juta dosis terdiri dari Covid-19 Bio Farma : 81,4 juta dosis, AZ Covax, bilateral dan hibah : 14,8 juta dosis Moderna : 7 juta dosis.