Produk kesehatan Indonesia ternyata diakui negara lain,terbukti, vaksin Polio (bOPV 20ds) milik Bio Farma kini juga diekspor ke Papua New Guinea (PNG). Nilai ekspor vaksin ini diperkirakan bisa mencapai USD 71,6 juta pada 2018.
Tak hanya Papua New Guinea lho. Vaksin yang akan diekspor oleh bio Farma pada September sampai dengan Desember, terdiri dari Vaksin Polio, Campak, TT, DTP, Td,. Vaksin ini untuk negara- negara berkembang seperti Pakistan, Afganistan, Sudan, Maroko dan negara lainnya.
Selain produk akhir vaksin yang didistribusikan melalui lembaga Internasional UNICEF, PAHO; Bio Farma juga mengekspor dalam bentuk bulk vaksin atau intermediate produk yang nantinya akan di formulasi dan dikemas menjadi produk akhir vaksin.
Beberapa produsen yang membeli bulk antara lain produsen vaksin di India, perusahaan di Belgia, Turki, Mexico, Mesir, Thailand, Filipina, dan beberapa negara lain. Jenis bulk yang diekspor seperti bulk Polio, Tetanus, Difteri, Pertusis, Campak.
Saat ini hanya sekitar 30 produsen vaksin yang sudah mendapatkan kualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) salah satunya Bio Farma. Bahkan BUMN ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dilihat dari jenis produk dan kapasitas, serta menjadi rujukan centre of excellence bagi produsen vaksin di negara Islam.
Di antara negara negara Islam yang tergabung didalam Organisasi Kerjasama Islam, OKI, hanya ada tujuh negara yang memiliki produsen vaksin. Nah, di antara tujuh negara tersebut hanya Indonesia yang telah diakui oleh WHO untuk vaksin program imuniasi dasar. Ini yang membuat Indonesia melalui Bio Farma telah dipercaya menjadi OIC CoE (Organization of Islamic Cooperation – Centre of Excellence) for vaccine and biotechnology products.
Bahkan Saudi Arabia telah meminta kerjasama distribusi vaksin dan transfer teknologi vaksin untuk memenuhi vaksin imunisasi dasar yang dibutuhkan di regional negara negara Teluk.
Sumber In BioFarma
Editor : koranbumn