Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) membeberkan data terbaru terkait eksekusi investasi mangkrak di Indonesia.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi mengatakan, sejauh ini BKPM sudah mengeksekusi lebih dari 78,9 persen dari Rp708 triliun investasi mangkrak. Namun, naiknya tak signifikan.
“Sekitar 5 hingga 7 persen ya, tapi it’s okay lah dari sekian Rp708 triliun itu sebagian besar sudah bisa mulai jalan lagi,” kata Imam di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, Jumat (16/12/2022).
Adapun hingga akhir 2021, nilai investasi mangkrak yang telah dieksekusi sebesar Rp550 triliun dari total Rp708,0 triliun.
Kemudian, per Juni 2022, BKPM sudah mengeksekusi Rp558,7 triliun atau 78,9 persen dari Rp708,0 triliun investasi mangkrak. Artinya, masih tersisa Rp149,3 triliun investasi yang masih mangkrak.
“Jadi mangkrak dan selesai itu bukannya karena begitu kita bantuin langsung realisasi 100 persen kan enggak,” ujarnya.
Sebelumnya, Imam mengungkapkan, mafia tanah menjadi kendala utama pemerintah untuk mengeksekusi triliunan investasi mangkrak di Indonesia.
Selain itu, permasalahan lahan seperti tumpang tindih perizinan hingga lahan yang tak sesuai peruntukkan juga turut menjadi kendala pemerintah dalam menyelesaikan investasi mangkrak.
BKPM sendiri sudah membentuk Satgas Percepatan Investasi untuk mempercepat eksekusi investasi mangkrak. Beberapa strategi telah dilakukan, seperti melakukan kegiatan fasilitasi secara proaktif, mengunjungi pabrik, hingga menyelesaikan sampai tuntas permasalahan di lapangan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn