PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan kinerja positif pada semester I-2021. Laba bersih konsolidasi bank pelat merah ini tumbuh 12,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,02 triliun pada pruh pertama tahun ini.
Pertumbuhan laba bersih tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan bunga dan non bunga. Berdasarkan materi paparan analis meeting yang dipublikasi BNI, Senin (16/8), perbankan pelat merah ini membukukan pendapatan bunga bersih bank sebesar Rp 19,3 triliun atau tumbuh 18,2% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan non bunga BNI meningkat 19,2 % menjadi Rp 6,8 triliun pada paruh pertama tahun 2021.
Penyaluran kredit BNI per Juni 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% yoy menjadi Rp 569,7 triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari BNI pun naik 4,5% yoy menjadi 646,57 triliun. Sehingga total aset perusahaan tumbuh 5% menjadi Rp 875,13 triliun.
Rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK BNI mengalami peningkatan menjadi 69,6% dari 65,2% yang tercatat di semester I-2020. Alhasil biaya dana atau cost of fund BNI turun dari 2,9% menjadi 1,7%.
Net interest margin (NIM) BNI pun meningkat dari 4,5% pada semester I-2020 menjadi 4,9% pada enam bulan pertama tahun 2021. Kualitas aset BNI mengalami perbaikan dari akhir tahun lalu. Jika per Desember 2020, NPL gross masih 4,3% maka per Juni 2021 sudah turun ke level 3,9%.
Dari sisi permodalan, capital adequacy ratio (CAR) BNI meningkat dari 16,7% menjadi 18,2% di akhir Juni 2021 silam.
Sumber Kontan, Edit koranbumn