Pandemi Covid-19 memberikan ruang bagi seluruh pelaku ekonomi untuk terus beradaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk UMKM dan sector perbankan untuk berinovasi terutama untuk meningkatkan inklusi keuangan pada ekosistem digital. Pada ekosistem digital, bank terus berinovasi dalam menyediakan layanan e-channel/ digital yang semakin mudah, nyaman, dan aman.
Peningkatan inklusi keuangan digital bagi UMKM terlihat dari perubahan proses bisnisnya, sistem penjualan tidak lagi bergantung pada channel fisik namun sudah beralih secara online baik melalui e-commerce, market place, dan social media, serta pengelolaan keuangan UMKM juga telah banyak menggunakan aplikasi yang sangat mudah didapatkan melalui media smartphone (playstore maupun Appstore).
Sebagai bentuk komitmen dan dukungan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dalam menyokong perekonomian nasional, khususnya sektor UMKM dan ritel, BNI turut mengembangkan layanan keuangan berbasis digital yang dapat memberikan solusi bertransaksi bagi nasabah UMKM dan Ritel. Salah satunya yaitu pembayaran berbasis Quick Response Indonesian Standar (QRIS) dalam rangka mendukung Strategi Pengembangan Sistem Pembayaran 2025 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI).
Deputy Director Division Head of Payment System Innovation Bank Indonesia, Bapak Ricky Satria menyampaikan kolaborasi fintech dan bank semakin bertambah pesat di masa pandemi. BNI termasuk salah satu bank pertama yang menggunakan QRIS. Ke depannya kita akan kembangkan fitur-fitur QRIS agar lebih nyaman dalam bertransaksi.
QRIS, merupakan standarisasi pembayaran berbasis QR Code guna mendukung cashless payment yang aman, mudah dan nyaman bagi masyarakat dengan meminimalkan risiko pembayaran menggunakan uang tunai. Selain itu, penggunaan QRIS juga diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan dan membentuk credit profile UMKM untuk selanjutnya diberikan solusi pembiayaan seperti KUR dan produk perbankan lainnya.
Sumber Republika, edit koranbumn