PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memacu penyaluran kredit pemilikan rumah atau KPR, dengan meneken kerja sama dengan 54 pengembang rumah subsidi yang tersebar di seluruh wilayah operasional BNI.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Ronny Venir, mengatakan kerja sama itu bertujuan untuk memperbanyak pilihan rumah tinggal bagi masyarakat. Selain itu, ini merupakan langkah perseroan untuk menambah sumber pertumbuhan baru bagi industri properti.
“Tentunya sebagai bank BUMN, kami tidak sekadar mengandalkan insentif pemerintah. BNI selalu proaktif mencari sumber-sumber pertumbuhan baru dengan menggandeng banyak mitra khususnya dalam sektor property rumah tinggal ini,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (28/6/2022).
Tak cuma itu, emiten bank berkode saham BBNI ini juga menggelar akad massal untuk 5.476 debitur lewat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Menurut Ronny, langkah tersebut juga menjadi upaya perseroan untuk mengakselerasi ekonomi nasional. Pasalnya, ada lebih dari 170 industri turunan terkait yang akan ikut bergairah seiring dengan meningkatnya kinerja industri properti.
Sepanjang tahun lalu, emiten bank berkode saham BBNI ini tercatat melakukan penyerapan FLPP sebanyak 17.045 debitur dengan nilai mencapai Rp1,87 triliun.
“Tahun ini, BNI berkomitmen untuk menyalurkan sebanyak 22.159 unit, yang setara dengan Rp3,25 triliun dengan telah dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran KPR Sejahtera BNI FLPP dengan BP TAPERA,” pungkasnya.
Di sisi lain, penyaluran kredit ke sektor properti pada Mei 2022 tercatat mengalami pertumbuhan 5,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Meski meningkat, pertumbuhan ini sedikit terkoreksi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 6,1 persen.
Berdasarkan laporan uang beredar yang dirilis oleh Bank Indonesia, total kredit sektor properti pada Mei 2022 sebesar Rp1.141,2 triliun. Realisasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bulan April 2022 yang membukukan Rp1.135,4 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn