PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BNI optimistis dengan penyaluran kredit bersubsidi atau kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini akan bergerak cepat sesuai dengan pertumbuhan yang dikehendaki oleh pemerintah. Di mana penyaluran KUR tersebut juga sejalan dengan target pemerintah untuk menaikan porsi pembiayaan UMKM perbankan menjadi 30% di tahun 2024.
Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, pemerintah telah menetapkan plafon KUR untuk tahun ini senilai Rp 373,17 triliun, atau lebih tinggi 30,9% dari plafon tahun lalu, yaitu Rp 285 triliun. Alokasi KUR untuk BNI telah diumumkan, dan perseroan mendapat Rp 38 triliun atau naik 22,7% dari alokasi tahun lalu Rp 30,95 triliun, yang akan dimanfaatkan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI yang saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan kredit dan juga untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil di sektor komoditas pada 8 klaster unggulan.
BNI pun mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM lebih berkesinambungan, dengan berfokus pada 3 strategi untuk mendorong UMKM naik ke level internasional. Yaitu:
1. Memberdayakan UMKM ekspor serta diaspora.
2. Menciptakan ekosistem bisnis unggulan
3. Membentuk Digital Value Chain, di mana BNI memberikan dukungan menyeluruh melalui pembiayaan hingga pendampingan para mitra BNI dari hulu ke hilir.
















