Pemerintah akan mulai memasarkan obligasi ritel seri ORI021 pada Senin (24/1) hingga 17 Februari mendatang. Obligasi ritel perdana yang diluncurkan tahun ini menawarkan kupon sebesar 4,9%.
General Manager Divisi Wealth Management Bank Negara Indonesia (BNI) Henny Eugenia meyakini minat masyarakat terhadap ORI021 akan tetap tinggi. Dia juga menilai, kupon ORI021 tersebut masih tetap menarik karena hanya berselisih 5 bps dibanding ORI sebelumnya, ORI020 yang diluncurkan akhir tahun lalu.
Henny bilang, saat itu ORI020 dengan kupon 4,95% berhasil menyerap banyak minat masyarakat. Toh, kupon ORI021 juga masih relatif lebih tinggi dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Pasalnya, saat ini rata-rata deposito masih berada di 2,25%-2,5%, lalu BI 7Days Reverse Repo masih di 3,5% dengan Funding Facility 2,75%.
âApalagi, cukup banyak likuiditas investor yang belum terserap di ORI020 karena keterbatasan kuota. Likuiditas ini kami sasar untuk masuk di ORI021,â kata Henny
Dia menambahkan, beberapa faktor lain yang menjadi keunggulan ORI021 adalah nominal pemesanan yang terjangkau yakni Rp 1 juta, serta aman karena negara menjamin pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo.
Selain itu, ORI020 juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder sehingga investor memiliki potensi untuk mendapatkan capital gain jika harga mengalami kenaikan. Dengan potensi minat investor yang tinggi pada ORI021, Henny menyebut BNI untuk saat ini mematok target minimum penjualan ORI021 sebesar Rp 500 miliar.
Agar target tersebut dapat tercapai, pihaknya akan fokus untuk menerapkan strategi melalui mempersiapkan aktivitas edukasi dan sosialisasi yang masif melalui media online bagi masyarakat khususnya nasabah BNI. âSelain itu, terdapat cashback hingga Rp2.5 Jt bagi investor yang bertransaksi ORI021 melalui BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking,â tutupnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn