BNI Syariah menggelar acara talkshow, “Financial Planning ala Mahasiswa” sebagai upaya memberikan solusi pembayaran biaya kuliah bagi mahasiswa Universitas Padjadjaran (UNPAD). Dengan acara ini, BNI Syariah ingin mengedukasi dan membekali mahasiswa terkait pengelolaan keuangan dan juga cara berinvestasi.
Dalam webinar yang diikuti 1000 peserta, hadir Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi; Direktur Keuangan Universitas Padjadjaran, Edi Jaenudin; Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto; dan Head of Financing Card Business BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari.
Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan masa mahasiswa sebaiknya dimanfaatkan untuk belajar, bisnis dan entrepreneurship. Sebelum melakukan investasi dan bisnis, Ligwina menyarankan mahasiswa memastikan bahwa kondisi keuangan dalam kondisi sehat. “Mahasiswa sebaiknya mengalokasikan sebanyak 4 kali pengeluaran bulanan untuk keperluan dana darurat.” kata Ligwina.
Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap acara ini bisa menjadi media informasi dalam rangka membangun awareness mahasiswa khususnya dalam pengelolaan keuangan secara Syariah. “BNI Syariah senantiasa menjunjung tinggi Hasanah Way, dimana BNI Syariah berupaya untuk terus memberikan manfaat dan kebaikan bagi seluruh nasabah baik di dunia maupun di akhirat,” kata Iwan.
Kerjasama BNI Syariah dengan UNPAD diharapkan menjadi solusi dan alternatif pembayaran yang hasanah bagi segenap civitas akademika dalam bertransaksi keuangan sesuai prinsip syariah melalui produk BNI iB Hasanah Card.
Direktur Keuangan Universitas Padjadjaran, Edi Jaenudin mengatakan selama ini BNI Syariah merupakan partner kampus dalam hal pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Masa pandemi COVID-19 ini, pembayaran uang kuliah bisa dilakukan dimanapun kapanpun dengan channel pembayaran ATM atau mobile banking,” kata Edi.
Head of Financing Card Business BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari mengatakan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card bisa digunakan sebagai salah satu solusi dana darurat mahasiswa dan pembayaran tagihan yang sifatnya rutin. “BNI iB Hasanah Card hadir sebagai solusi dan pilihan umat untuk transaksi pembayaran sesuai syariah,”kata Rima.
Orang tua atau wali mahasiswa dapat menggunakan BNI iB Hasanah Card untuk membayar biaya pendidikan dengan program cicilan 0% tenor 3 bulan. Selain itu ada juga cashback Rp500 ribu bagi 5 pendaftar program pertama yang telah memiliki BNI iB Hasanah Card.
Produk BNI iB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan akad ijarah, kafalah dan qardh. BNI iB Hasanah Card memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah kartu ini tidak dapat digunakan untuk transaksi di merchant non halal, tidak ada denda keterlambatan; tidak ada biaya overlimit; dan pengenaan biaya yang sudah jelas di depan, yaitu monthly fee sehingga biaya yang dikenakan ke nasabah sudah dapat diketahui di depan.
Sampai Desember 2020, jumlah pengguna BNI iB Hasanah Card secara nasional sebanyak 351.231 dengan sales volume sebesar Rp977 miliar.
Dalam menjalankan bisnis, BNI Syariah didukung oleh kuatnya sinergi dengan BNI Group untuk memberikan kemudahan transaksi dan memfasilitasi pembayaran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf bagi seluruh masyarakat melalui channel ATM dan teller di lebih dari 375 outlet BNI Syariah dan 1.747 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah di seluruh Indonesia, serta layanan e-banking melalui BNI SMS Banking, BNI Mobile Banking, dan BNI Internet Banking.
Tentang BNI Syariah
BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,95% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life.
BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, Layanan 24 jam BNI Call (1500046), BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 380 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh 1.747 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah.
Tentang Hasanah
Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menyebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya. Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.
Tentang Hasanah Banking Partner
BNI Syariah sebagai mitra bisnis yang memberikan layanan terbaik sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan semata tetapi juga memperhatikan faktor keberkahan dengan nilai kebaikan. BNI Syariah berkomitmen untuk menjadi partner pada setiap tahapan kehidupan.
Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.
Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode; Komaruddin Hidayat
Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Kepatuhan: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan & Operasional: Wahyu Avianto; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan: Iwan Abdi; Direktur SME & Bisnis Komersial: Babas Bastaman*
*) Belum efektif, menunggu proses fit & proper test OJK