BNI Syariah bersama Yayasan Daarut Tauhiid Peduli kembali bersinergi menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) pada tahun 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pelatihan Manajemen Masjid tahun ini dilakukan secara virtual. Hadir dalam kegiatan ini Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla; Kepala Kantor Eco Pesantren Daarut Tauhid, Agus Mubarok; Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Muhammad Jazir; dan Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo.
Pelatihan Manajemen Masjid ini diselenggarakan untuk peserta di Wilayah Timur Indonesia mencakup Kalimantan, Sulawesi, Bali dan sekitarnya sebagai batch pertama. PMM berlangsung dalam empat kali pertemuan selama dua jam tiap pekan.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan rasa syukur bahwa BNI Syariah dapat kembali melanjutkan program Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) yang telah sukses digelar sejak tahun 2018. “Melalui program ini, kami berharap masjid dapat menjadi sentra halal ecosystem. Masjid yang ada digunakan sebagai sarana mencerdaskan dan sebagai pusat kegiatan umat agar lebih produktif, terutama sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat,” kata Firman.
Masjid merupakan basis terkecil yang paling dekat dengan masyarakat muslim. Sejarah mencatat, pada era kejayaan Islam, masjid memiliki peran yang sangat penting dalam peradaban umat Islam. Masjid merupakan pusat intelektualitas, pusat aktivitas sosial, politik dan ekonomi. Sementara itu, saat ini beberapa masjid Indonesia belum optimal dalam manajemen keuangan, fund rising, manajemen aset, dan manajemen pemberdayaan. Hal ini yang melatarbelakangi BNI Syariah menyelenggarakan program Pelatihan Manajemen Masjid.
Dalam kondisi pandemi COVID-19, menurut Abdullah Firman Wibowo masjid sebaiknya menjadi percontohan rumah ibadah dalam pencegahan penyebaran COVID-19 dengan menerapkan teknis panduan ibadah di era New Normal.
Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan masjid yang baik. Pertama adalah memakmurkan masjid dan kedua memakmurkan masyarakat.
Masjid diharapkan tidak hanya dipakai untuk beribadah dan sholat tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Saat ini, Dewan Masjid sedang membuat pedoman bagaimana membangun dan mengelola masjid dengan baik.
Di Indonesia, menurut Jusuf Kalla ada sebanyak lebih dari 800 ribu masjid yang sebagian besar dibangun oleh masyarakat. Dengan kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini, masjid harus bisa menjadi solusi dalam masalah yang dihadapi masyarakat.
Pada Pelatihan Manajemen Masjid virtual 2020 disampaikan materi Manajemen Masjid di era New Normal, bedah masjid percontohan (Masjid Jogokariyan/Masjid Daarut Tauhid), bedah masjid teladan BNI Syariah (pemenang penghargaan masjid teladan), pelaporan keuangan masjid dasar, serta literasi keuangan syariah.
BNI Syariah juga memberikan kuota internet sebesar Rp150 ribu kepada 200 peserta Pelatihan Manajemen Masjid di setiap batchnya dan sedekah WiFi terbatas kepada 50 masjid yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Pelatihan Manajemen Masjid pada tahun 2018 dan 2019 diselenggaakan di 30 kota, diikuti oleh 6.162 peserta dan 3.724 masjid.
Pada pelaksanaan program pelatihan masjid di 2019, BNI Syariah berhasil meningkatkan pertumbuhan jumlah dan volume rekening masjid di seluruh wilayah lokasi pelaksanaan program. Hal ini menjadi salah satu penopang penghimpunan DPK BNI Syariah secara keseluruhan, dimana hingga triwulan II tahun 2020 mencapai Rp43,64 triliun, tumbuh sebesar 20,15% dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3,6 juta.
Tentang BNI Syariah
BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,95% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, Layanan 24 jam BNI Call (1500046), BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 375 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh 1.747 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah.
Tentang Hasanah
Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menyebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya. Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.
Tentang Hasanah Banking Partner
BNI Syariah sebagai mitra bisnis yang memberikan layanan terbaik sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan semata tetapi juga memperhatikan faktor keberkahan dengan nilai kebaikan. BNI Syariah berkomitmen untuk menjadi partner pada setiap tahapan kehidupan.
Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.
Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode; Komaruddin Hidayat
Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Kepatuhan: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan & Operasional: Wahyu Avianto; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan: Iwan Abdi; Direktur SME & Bisnis Komersial: Babas Bastaman*
*) Belum efektif, menunggu proses fit & proper test OJK