Bank BNI mematok penyaluran kredit tanpa agunan (KTA) tumbuh pada kisaran dua digit tahun ini meski sedang menghadapi tantangan karena pandemi Covid-19.
Kepala Divisi Product Management BNI Donny Bima menyampaikan pertumbuhan KTA atau BNI Fleksi pada tahun ini diperkirakan tidak akan setinggi tahun lalu, tetapi perseroan tetap menargetkan pertumbuhan double digit.
“Dengan adanya pandemi Covid-19, pertumbuhan tahun ini kami proyeksi tidak setinggi tahun lalu, tetapi kami targetkan tetap tumbuh double digit,” katanya
Adapun pada 2019, BNI Fleksi tumbuh double digit, di atas 12 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Donny mengutarakan fokus ekspansi BNI Fleksi akan dibatasi pada pegawai payroll BNI di sektor industri yang tidak terdampak pandemi Covid-19.
Strategi yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan proses kredit secara digital, menetapkan pricing yang bersaing, dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan di masa pandemi Covid-19.
“Cukup banyak benefit dari BNI Fleksi misalnya pricing menarik, proses cepat, dan penawaran produk yang sesuai kebutuhan di masa pandemi,” tuturnya.
Per kuartal I/2020, perseroan mencatat payroll loan yang tersalurkan adalah sebesar Rp23,85 triliun atau tumbuh 25 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan presentasi perseroan pada kuartal I/2020, payroll loan tersebut merupakan produk kredit konsumer yang tumbuh paling tinggi, dibandingkan dengan kredit pemilikan rumah (KPR), kartu kredit, dan kredit konsumer lainnya.
Penyaluran KPR dan kartu kredit BNI per kuartal I/2020 masing-masingnya tercatat sebesar Rp41,47 triliun dan Rp12,50 triliun atau tumbuh 9,4 persen yoy dan 5,6 persen yoy.
“Pada masa pandemi, target ekapansi BNI Fleksi adalah pegawai payroll selected company yang tidak terdampak Covid-19. Besarnya plafon kredit BNI Fleksi mulai dari Rp5 juta hingga maksimal Rp500 juta,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn