Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah menyetujui rencana akuisisi terhadap PT Bank Mayora pada 15 Maret lalu.
Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan, mayoritas pemegang saham perusahaan telah menyetujui akuisisi saham Bank Mayora sebesar 63,92%. Dengan begitu, BNI menjadi pemegang saham mayoritas Bank Mayora.
“Proses akuisisi terus berjalan, dan saat ini kami tengah menunggu persetujuan dari regulator (OJK) sehingga Bank Mayora dapat secara efektif menjadi anak perusahaan BNI,” kata Mucharom, Selasa (12/4).
Menindaklanjuti hal tersebut, BNI juga tengah mencari mitra strategis dari perusahaan teknologi (tech patner) untuk membangun Bank Mayora menjadi bank digital yang fokus pada pembiayaan di sektor UMKM.
“Tech partner yang kami cari adalah yang memiliki keahlian khusus dan visi yang sejalan untuk melengkapi kolaborasi yang akan dibangun oleh perseroan dan Mayora Group,” lanjutnya.
Dengan bergabungnya mitra strategis tersebut, maka kepemilikan saham BNI di Bank Mayora akan terdilusi. Namun perbankan pelat merah itu akan tetap mempertahankan kepemilikan saham mayoritas di Bank Mayora.
Sebelumnya, manajemen BNI berharap seluruh persetujuan dan persyaratan akuisisi bisa rampung pada akhir April atau awal Mei 2022. Selain itu, kehadiran Bank Mayora sebagai bank digital juga diharapkan bisa menekan beban biaya perseroan.
“Jika kami layani secara konvensional bank yang sekarang, cost-nya terlalu mahal. Kami mau bagaimana bangun bank digital yang biaya operasinya bisa serendah-rendahnya,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3).
Melalui strategi tersebut, bank pelat merah ini berharap bisa menjangkau lebih banyak UMKM. Dengan begitu, usaha pelaku UMKM bisa terangkat dan kredit yang disalurkan BNI juga naik.
Sumber Kontan, edit koranbumn