Boeing menggandeng PT Dirgantara Indonesia (Persero) untuk menjajaki peluang kerja sama yang meliputi bidang teknologi manufaktur, sertifikasi, serta dukungan dan pemeliharaan terhadap produk gaya angkat vertikal (vertical lift).
Presiden Boeing Southeast Asia Skip Boyce mengungkapkan kedua pihak telah bekerja bersama selama hampir 70 tahun. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dinilai sebagai mitra utama dalam membangun sektor kedirgantaraan Indonesia.
“Kami melihat kerja sama ini sebagai langkah penting untuk mendukung visi Indonesia bagi pembangunan ekonomi hingga di masa depan, serta pertumbuhan sektor kedirgantaraan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Minggu (2/9/2018).
Sementara itu, Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro menyebut pihaknya telah menunjukkan kemampuan di bidang desain dan pengembangan pesawat terbang, manufaktur struktur, serta produksi dan layanan untuk pesawat komersial dan militer.
“Kami telah menjadi pemasok untuk Boeing Commercial Airplanes dan perjanjian ini akan memperluas kerja sama kami pada bidang militer dengan peluang di bidang kemampuan gaya angkat vertikal,” tuturnya.
Hubungan Boeing dengan Indonesia dimulai sejak 1949 ketika Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, mulai beroperasi menggunakan Douglas DC-3.
Saat ini, pesawat Boeing telah mendapat kepercayaan dari sejumlah maskapai penerbangan nasional, dan kerja sama dengan Indonesia telah berkembang ke penerbangan komersial, pertahanan, ruang angkasa, serta penelitian dan teknologi.
Pada bidang militer, Pemerintah Indonesia menandatangani surat penawaran dan penerimaan dengan pemerintah AS pada Agustus 2013 untuk delapan helikopter Apache AH-64E, helikopter serang multi-peran terkemuka di dunia. Pengiriman kedelapan helikopter telah diselesaikan awal tahun ini.
Sumber Situs Web PTDI/bisnis.com