Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melelang sejumlah 6 ruas tol dengan perkiraan total nilai investasi sebesar Rp 95 triliun. Keenam ruas tol tersebut adalah Sentul Selatan-Karawang Barat, Gilimanuk-Mengwi, Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, JORR Elevated Cikunir-Ulujami, Jalan Tol Akses Patimban, dan Bogor-Serpong Via Parung.
Di samping itu, berdasarkan laman resmi BPJT per Selasa (29/3) telah ada sejumlah 4 ruas tol yang berada dalam tahap persiapan lelang yakni Tol Semanan-Balaraja, Tol Malang-Kepanjen, Tol Cikunir-Karawaci, serta Tol Kediri-Tulungagung dengan total nilai investasi sebesar Rp 61, 46 triliun.
Jalan Tol Dalam Persiapan Tender tersebut adalah ruas-ruas Jalan Tol yang sedang dipersiapkan Dokumen Pelelangannya termasuk kebutuhan dukungan dan/atau jaminannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut profil jalan tol yang masuk dalam persiapan tender BPJT berdasarkan penjelasan SimpulKpbu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pertama, Tol Semanan – Balaraja yang memiliki panjang 32,39 (Km) dengan nilai investasi sebesar Rp 15,53 triliun. Tol Semanan-Balaraja terletak di Provinsi Banten, tepatnya di daerah Kota Tanggerang dan Kabupaten Tanggerang. Jalan tol ini akan terhubung dengan ruas Jalan Tol Tangerang – Merak, Serpong – Balaraja, dan enam ruas tol dalam kota DKI. Dimana, jalan tol ini direncanakan memiliki 9 simpang susun.
Adapun pemrakarsa dari pengadaan jalan tol Semanan-Balaraja adalah Konsorsium PT Alam Sutera Realty dan PT Perentjana Djaja dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Kedua, Tol Malang-Kepanjen dengan panjang jalan tol sekitar 29,78 Km dan memiliki nilai investasi sebesar Rp 9,9 triliun. Jalan Tol Malang-Kepanjen merupakan lanjutan dari Jalan Tol Surabaya – Gempol – Pandaan – Malang yang sudah beroperasi dan akan berfungsi sebagai alternatif jalan arteri non-tol Malang – Kepanjen. Tol Malang Kepanjen ini memiliki masa konsesi selama 45 tahun.
Ketiga, Tol Cikunir-Karawaci yang memiliki panjang sekitar 40,50 Km dengan nilai investasi sebesar Rp 26,15 triliun. Jalan tol ini akan dibangun di atas ruas jalan tol dalam kota yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja jaringan jalan di Jabotabek serta mengatasi masalah kemacetan.
Titik awal terletak di Cikunir (persimpangan antara JORR dan jalan tol Jakarta-Cikampek) dan titik akhir setelah persimpangan Alam Sutera. Adapun jalan tol Cikunir-Karawaci diprakarsai oleh PT Earth Investment Indonesia dan PT Lintas Indonesia Sejahtera dengan masa konsesi selama 45 tahun.
Keempat adalah jalan tol Kediri-Tulungagung yang memiliki panjang sekitar 37,5 Km dengan nilai investasi sebesar Rp 9,88 triliun dan memiliki masa konsesi selama 50 tahun.
Jalan tol ini merupakan proyek KPBU Unsolicited yang diusulkan oleh PT Gudang Garam. Proyek ini merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Kertosono – Kediri. Dimana, proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Sumber Kontan, edit koranbumn