PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengandalkan digitalisasi untuk menyalurkan KUR kepada para debitur pada tahun ini. Adapun plafon kredit usaha rakyat (KUR) meningkat 15 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp 220 triliun.
Direktur Utam BRI Sunarso mengatakan, saat ini pemerintah resmi meningkatkan plafon KUR nasional menjadi Rp 253 triliun. Pemerintah juga memutuskan untuk melanjutkan program subsidi bunga KUR hingga 2021.
“BRI akan terus memaksimalkan penggunaan aplikasi proses kredit secara digital melalui BRISpot, optimalisasi referal dari agen BRILink, serta partnership dengan fintech atau e-commerce,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (4/1).
Menurutnya, beberapa strategi perseroan tersebut untuk menyalurkan KUR sesuai jatah yang diberikan, seperti digitalisasi proses bisnis, serta kolaborasi dengan financial technology (fintech) dan e-commerce.
“Ini artinya, kita punya harapan terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui UMKM. Saya bisa mengatakan, UMKM dalam krisis ini cepat kena duluan, tapi juga cepat pulih duluan,” ucapnya.
Ke depan, perseroan berupaya mendorong kebangkitan pelaku UMKM, di antaranya melalui penyaluran stimulus serta penyaluran pinjaman agar roda usaha pelaku UMKM kembali berputar. Sepanjang 2020 perseroan mengakselerasi penyaluran KUR untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional yang diakibatkan pandemi Covid-19.
“Sejak awal Januari 2020 hingga 25 Desember 2020, BRI berhasil menyalurkan KUR mikro mencapai Rp 125,3 triliun kepada lebih dari 5,2 juta penerima,” katanya.
Sumber Republika, edit koranbumn