PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan jumlah BRILink mencapai 504.233 agen sepanjang 2020. Adapun jumlah agen tersebut meningkat dibandingkan lima tahun sebelumnya sebanyak 75 ribu agen.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pertumbuhan agen BRILink mencapai lebih dari enam kali lipat selama kurun waktu lima tahun. Hal tersebut berdampak perolehan pendapatan berbasis komisi atau fee based income.
“Pada 2015 BRI punya 75 ribu agen BRILink, transaksinya masih kecil yang hanya menghasilkan fee based sebesar Rp 3 miliar,” ujarnya seperti dikutip data perseroan, Kamis (4/2).
Menurutnya saat ini perseroan mencatatkan transaksi senilai Rp 727,62 triliun dari jumlah BRILink sebanyak 504.233 agen sepanjang 2020. Adapun realisasi transaksi finansial naik delapan persen dari 2019 senilai Rp 673 triliun.
“Dari transaksi finansial, BRI mengantongi fee based income sebesar Rp 1,16 triliun atau secara keseluruhan tiga kali lipat,” ucapnya.
Jasa Laku Pandai melalui Agen BRILink merupakan salah satu upaya perseroan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Adapun dukungan lainnya melalui pengembangan web pasar yakni pasar.id, program KMK Tangguh melalui KUR Super Mikro, dan kolaborasi fintech, e-commerce, dan ride hailing untuk pencairan pinjaman.
“Misal lewat BRILink fee bisa mencapai Rp 1,16 triliun. Artinya fee yang diterima masyarakat kurang dari tiga kali lipat karena fee resminya itu Rp 5.000 dibayarkan ke BRI Rp 2.000 dan Rp 3.000 ke agen. Ini sharing economy yang luar biasa,” ucapnya.
Sumber Republika, edit koranbumn