PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat saat ini sebanyak 96,7 persen aktivitas nasabah telah menggunakan kanal digital. Sedangkan 3,3 persen sisanya masih datang ke unit kerja.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan realisasi tersebut mencerminkan bahwa transformasi digital yang tengah dilakukan oleh BRI memberikan dampak positif.
“Atas hal tersebut, BRI memproyeksikan kebutuhan uang tunai nasabah baik pada tahun ini maupun ke depannya trennya akan menurun atau lebih kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (8/4/2022).
Menurutnya pengguna layanan digital BRI, pada 2021 pengguna aplikasi BRImo, aplikasi mobile milik BRI, mencapai 14,2 juta pengguna, tumbuh 56,4 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai 9,1 juta pengguna. Kemudian jumlah transaksi meningkat sekitar 66,2 persen year on year/yoy dari 766 juta transaksi pada 2020 menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021.
“Jumlah volume transaksi BRImo mencapai Rp 1.345 triliun atau tumbuh 581,1 persen yoy,” ucapnya.
Sementara itu, Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, BRI terus mendukung program pemerintah. Salah satunya melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Hal ini sekaligus sebagai upaya perseroan untuk mendorong masyarakat agar lebih mencintai dan membeli produk lokal dari UMKM Indonesia. Di sisi lain, UMKM juga didorong untuk terus berinisiatif memanfaatkan teknologi dan digitalisasi dalam memasarkan produknya.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan BRI senantiasa melakukan pendampingan kepada UMKM untuk meningkatkan transaksi penjualan. “Kalau penjualannya naik, pelaku usaha juga otomatis akan naik kelas sehingga peran BRI di sini juga menjembatani mereka ke pasar yang lebih luas,” katanya.
Sumber Republika, edit koranbumn