PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk mencatatkan pangsa pasar sebesar 28,3 persen per Maret 2021 atas total kredit yang dikucurkan oleh perbankan nasional sektor pertanian. Pada kuartal II 2021 perseroan telah menyalurkan kredit ke sektor pertanian senilai Rp 117,54 triliun dengan pertumbuhan sebesar 12,8 persen year on year (yoy).
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan perseroan optimistis mampu meningkatkan porsi pembiayaan kepada sektor pertanian, dikarenakan masih terdapat pelaku UMKM, di antaranya petani, yang kesulitan dalam mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan.
“Salah satu kunci dalam mendorong kemajuan sektor pertanian yakni menciptakan ekosistem bagi sektor pertanian, sehingga menjadi sebuah kesatuan yang terintegrasi. Oleh karenanya BRI telah menyiapkan produk dan layanan end to end bagi sektor pertanian,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Ahad (29/8).
Dari sisi produk yang ditawarkan, perseroan memiliki produk simpanan (Giro BRI, BritAma, Simpedes) dan produk pinjaman (KUR BRI dan Pinjaman Komersial). Perseroan juga memiliki pilihan fasilitas transaksi yang reliable dengan menggunakan channel BRI di antaranya BRImo, Agen BRILink dan ATM BRI.
Pemberdayaan juga dilakukan oleh BRI melalui berbagai program sektor pertanian, di antaranya Klasterku Hidupku, Rumah BUMN dan Link UMKM. “BRI juga memberikan bantuan kemudahan akses pasar melalui program Pasar.id, BRILianpreneur, PADI UMKM. Adanya kemudahan akses ini tentu akan meningkatkan efisiensi bagi sektor pertanian serta memberikan added value bagi para petani,” katanya.
Menurutnya pembentukan ekosistem usaha yang kuat dan mapan dapat mendorong pengembangan komoditas pertanian yang memiliki nilai jual tinggi di pasar dunia. Maka begitu, nantinya petani-petani Indonesia selain bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri juga mampu menembus pasar internasional.
“BRI akan terus berkomitmen untuk memberikan dukungan pembiayaan dan pemberdayaan kepada sektor-sektor yang mampu bertahan masa pandemi dan kemudian dapat melakukan ekspansi lebih besar,” ucapnya.
Catur pun membagikan lima tips agar para petani tersebut mudah untuk mendapat akses pembiayaan. “Hal yang harus diperhatikan oleh petani yakni menjaga kelangsungan usaha, melengkapi legalitas, menerapkan manajemen tata kelola usaha yang baik, bertransaksi keuangan di bank serta bergabung dalam sebuah ekosistem usaha,” kata Catur.
Adapun sektor pertanian memegang peranan penting dalam kunci kebangkitan ekonomi nasional. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia kuartal II 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen (q-to-q).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,93 persen. Bercermin dari hal tersebut, perseroan berkomitmen mendorong sektor pertanian untuk terus bertahan dan tumbuh di masa pandemi.
Sumber Republika, edit koranbumn