Bank BRI dan Bank Mandiri saat ini masih melakukan persiapan dalam menjadi mitra pengelola rekening dana Kartu Prakerja bersama bank milik negara lainnya.
Corporate Secretary (Corsec) BRI Amam Sukriyanto mengatakan secara teknis dan operasional pihaknya sudah siap menyukseskan program kartu Prakerja.
Rencananya, pada minggu ketiga atau paling lambat minggu keempat April 2020, BRI mulai bergabung dengan Project Management Office Kartu Kerja.
Menurutnya, penyaluran dana akan disesuaikan dengan porsi pembagian masing-masing bank. Hanya saja, pihaknya belum menjelaskan lebih lanjut mengenai skema penyaluran dana tersebut.
“Bank BRI akan bergabung dalam Project Management Office Kartu Kerja yang dibentuk oleh Pemerintah untuk menjalankan pelayanan dan pengelolaan dana program kartu Pra Kerja,” katanya
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan perseroan masih melakukan persiapan dalam menjadi bagian dari pengelola rekening dana kartu Prakerja.
Saat ini, program penyaluran bantuan di tengah pandemi Covid-19 yang sudah digarap adalah program keluarga harapan (PKH) senilai Rp200.000 per bulan.
“Masih dalam proses [mitra pengelola rekening dana Kartu Prakerja], saat ini masih perlu berkoordinasi,” katanya.
Adapun, semua bank yang tergabung dalam himpunan bank milik negara (Himbara) akan dijadikan mitra pengelola rekening dana Kartu Prakerja.
Hal ini dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan No. 25/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Kartu Prakerja.
Sebagai tahap pertama, saat ini yang bekerja sama dengan Project Management Office (PMO) baru Bank BNI.
Sesuai ketentuan, rekening dana Kartu Prakerja adalah rekening untuk menampung dana Kartu Prakerja yang digunakan untuk biaya pelatihan dan insentif peserta Kartu Prakerja.
Rekening ini dikelola oleh Manajemen Program Kartu Prakerja dan terdiri atas rekening induk untuk penampungan dana dan rekening virtual untuk menampung dana penerima Kartu Prakerja.
Dalam mencairkan dana Kartu Prakerja, Kuasa Pengguna Anggaran Bendaharan Umum Negara (KPA BUN) menerbitkan surat keputusan penerima kartu prakerja (SK-PKP) yang berisi nama penerima Kartu Prakerja yang telah memenuhi syarat.
Program Kartu Prakerja dianggarkan senilai Rp20 triliun dan bakal menyasar 5,6 juta peserta dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif sebesar Rp3,55 juta per peserta yang terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta , insentif paska pelatihan Rp600.000 per bulan selama 4 bulan, dan insentif survei sebesar Rp150.000 untuk 3 kali survei.
Sumber Bisnis, edit koranbumn